Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur tidak mengurangi kesadaran Abdul Sundi (50) akan pentingnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Abdul, yang telah lama terdaftar sebagai peserta JKN, mengaku selain memberikan jaminan kesehatan, program ini juga memberikan perlindungan finansial yang sangat membantu dirinya dan keluarga.
Abdul menyadari, biaya kesehatan terus meningkat setiap tahunnya.
Kemajuan teknologi medis yang menghadirkan perawatan yang lebih canggih dan efektif, di satu sisi, memberikan manfaat besar bagi pasien, namun di sisi lain juga meningkatkan biaya pengobatan.
Baca juga: Terlindungi Sejak Lahir, Inovasi JKN Ubah Masa Depan Anak-Anak Ende
Hal ini tentu saja menjadi beban berat bagi banyak orang dalam mengakses layanan kesehatan yang berkualitas.
Namun, dengan menjadi peserta JKN, Abdul merasa lebih tenang. Ia tidak perlu khawatir lagi jika suatu saat membutuhkan pelayanan medis, karena biaya perawatan akan ditanggung oleh program tersebut.
“Alhamdulillah, saya dan keluarga sudah cukup lama terdaftar sebagai peserta JKN. Meskipun saya jarang sakit dan belum sering menggunakan JKN untuk berobat, saya tahu betul bahwa kita tidak bisa memprediksi kapan sakit akan datang. Oleh karena itu, terdaftar dalam program JKN menjadi langkah antisipasi yang terbaik agar tidak ada kekhawatiran terkait biaya kesehatan di masa depan,” ungkap Abdul beberapa waktu lalu.
Meskipun ia belum memanfaatkan JKN untuk dirinya sendiri, Abdul mengaku program ini telah memberikan manfaat besar bagi istrinya.
Pada saat istrinya hamil dan harus menjalani operasi caesar, seluruh biaya persalinan ditanggung sepenuhnya oleh JKN, yang membuat mereka merasa sangat terbantu.
Abdul menceritakan pengalaman istrinya yang hendak melahirkan anak keempat.
Meskipun mereka berharap proses persalinan bisa berjalan normal seperti pada kehamilan sebelumnya, kondisi kesehatan istrinya mengharuskan untuk segera melakukan operasi caesar.
“Proses persalinan berjalan lancar, anak saya lahir dengan anggota tubuh yang lengkap dan sehat. Saya sangat bahagia, apalagi tidak ada biaya yang kami keluarkan sama sekali berkat program JKN,” tambahnya dengan penuh rasa syukur.
Abdul juga mengapresiasi kemudahan akses yang diberikan oleh BPJS Kesehatan dalam menggunakan layanan JKN.
Dengan cukup menggunakan KTP sebagai identitas, ia merasa bahwa proses administratif menjadi lebih praktis dan tidak rumit.
“Sekarang, untuk mengakses layanan kesehatan sebagai peserta JKN sangat mudah dan cepat. Kita sudah bisa menggunakan KTP sebagai identitas tunggal, jadi tidak perlu lagi membawa Kartu Indonesia Sehat (KIS). Ini sangat membantu bagi saya dan keluarga,” katanya.
Selain itu, Abdul juga menyoroti prinsip gotong royong yang diterapkan dalam penyelenggaraan program JKN oleh BPJS Kesehatan.
Menurutnya, tanpa adanya prinsip ini, program JKN tidak akan bisa berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Iuran BPJS Kesehatan menurut saya sangat terjangkau jika dibandingkan dengan biaya pelayanan kesehatan yang diberikan. Setahu saya, BPJS Kesehatan menanggung hampir semua jenis penyakit yang membutuhkan perawatan medis, termasuk penyakit jantung yang pengobatannya pasti sangat mahal. Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat untuk menjaga keberlangsungan program JKN dengan rutin membayar iuran sesuai dengan segmen kepesertaan masing-masing,” ajaknya.
Abdul juga berbagi pengalamannya terkait pelayanan kesehatan yang diterima oleh dirinya dan istrinya.
Selama masa kehamilan istrinya, mereka sering mengunjungi puskesmas dan rumah sakit untuk kontrol.
Abdul merasa pelayanan yang mereka terima tidak berbeda dengan pasien umum, dan mereka selalu dilayani dengan baik oleh perawat dan dokter.
“Saya sering mendengar cerita tentang adanya diskriminasi antara pasien JKN dan pasien umum, namun saya dan istri dilayani dengan sangat baik di puskesmas dan rumah sakit. Saya percaya BPJS Kesehatan terus berupaya memperbaiki dan memaksimalkan pelayanan yang diberikan kepada peserta JKN,” ungkapnya.
Bagi Abdul, menjadi peserta JKN adalah keputusan yang tepat. Program ini tidak hanya memberikan perlindungan kesehatan, tetapi juga meringankan beban finansial yang dapat timbul akibat biaya pengobatan yang tinggi.
Abdul berharap lebih banyak masyarakat yang menyadari pentingnya berpartisipasi dalam program JKN, agar sistem gotong royong dalam kesehatan ini dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan pengalaman pribadi yang positif dan pengakuannya atas manfaat program JKN, Abdul semakin yakin bahwa program ini adalah solusi bagi keluarga Indonesia dalam menghadapi tantangan biaya kesehatan yang semakin meningkat.
“JKN bisa diandalkan saat kita membutuhkan layanan kesehatan, tanpa perlu khawatir tentang biaya yang besar,” tutup Abdul. (bet)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News