Flores Bicara

Dari Klub Bahasa Jerman di Ruang Kelas SMAK Frateran Maumere, Yora Raih Beasiswa ke Jerman

Penulis: Cristin Adal
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SOSOK INSPIRATIF- Yosefa Maria Ernestin Leyn (17), siswi kelas XII SMAK Frateran Maumere, penerima beasiswa Program PASCH 2025, program ini di bawah naungan Goethe Institut asal Jerman.

 

Baca juga: Siswa SMAK Frateran Maumere, Anna Jasmin Bangga Ikut Lomba Pidato Bahasa Inggris di Unipa

 

Dari 29 sekolah itu terpilih 15 peserta dan salah satunya Yora, untuk mengikuti program beasiswa kursus bahasa ke Jerman .

"Di awalnya sebenarnya tidak menyangka bisa ke Jerman, tapi juga karena kami sekolah PASCH jadi ini sebuah keharusan. Saya awalnya pesimis sekali pada hal di rumah saya sudah berjuang,"ungkap Yora. 

Tiba di Jerman seperti ada di dalam film

Bagi Yora saat tiba di Jerman sekitar awal Juli 2025 lalu seperti sedang berada di film. Tentang Jerman, negara yang dijuluki “Negara Para Penyair dan Pemikir” di dunia itu, Yora mengetahuinya dari film dan video yang ia nonton di media sosial.

"Seperti berada di dalam film. Karena selama ini tempat seperti itu dan suasannya seperti itu hanya saya sering lihat di layar kaca, dari film atau dari video-video di media sosial. Saya tidak menyangka saya bisa ke tempat itu ke Benua Eropa, benar-benar hal baru buat saya.

Kemampuan bahasa Jerman naik satu level

Kurang lebih tiga minggu Yora memperdalam kemampuan berbahasa Jerman di Jerman. Setiap hari ia bergabung bersama 90 peserta dari 13 negara, termasuk Indonesia, mengikuti kursus selama 3-4 jam.

"Karena tujuan awal kami adalah kursus sudah jelas kami memperdalam kemampuan bahasa Jerman. Di sana saya naik satu level kemampuan bahasa Jerman. Di sini saya A2 dan di sana naik B1,"kata Yora.

Dia melihat metode pembelajarannya tidak berbeda dari metode di klub sekolah maupun yang diajarkan guru bahasa Jerman. 

"Ketika saya mengikuti pembelajaran yang di klub baik dengan guru bahasa Jerman di sekolah tidak ada yang beda. Hanya di sana harus setiap hari berbahasa Jerman. Tapi menurut saya malah itu menjadi lebih gampang untuk menguasai bahasa Jerman,"ujarnya.

Selain itu Yora menilai atmosfer selama proses belajar membuat peserta sangat nyaman dan tidak tertekan.

"Kami tidak tertekan selama belajar tiga minggu di sana karena kami mengikuti arusnya,"kenangnya.

 

Baca juga: Cerpen Rano Koli Heret Karya Pelajar SMAK Frateran Maumere Juarai Lomba Menulis Cerpen Gramedia

Halaman
123