Laporan Reporter TribunFlores.com, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE – Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sikka, Fransiskus Laka, akhirnya angkat bicara terkait dugaan mangkraknya proyek pembangunan jaringan air bersih di Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Proyek tersebut disebut-sebut menelan anggaran hingga miliaran rupiah.
Fransiskus dengan tegas menyatakan, PDAM Sikka tidak pernah melaksanakan kegiatan swakelola di Desa Habi pada tahun 2024.
Menurutnya, satu-satunya proyek yang dikerjakan PDAM di wilayah tersebut adalah pembangunan jaringan air minum bersih senilai Rp 981 juta, yang bersumber dari dana pinjaman daerah (PEN).
Baca juga: Warga Protes, PN Larantuka Flores Timur Beberkan Alasan Tak Izinkan Pemakaian Lapangan
“Saya no comment kalau soal swakelola karena kami tidak ada kegiatan seperti itu di Desa Habi tahun 2024. Yang kami kerjakan hanya proyek dari dana PEN dengan nilai mendekati angka itu. Silakan konfirmasi ke Dinas PU Sikka sebagai pemilik proyek,” kata Fransiskus kepada TribunFlores.com, Kamis (7/8/2025) siang.
Lebih jauh, Fransiskus menjelaskan PDAM Sikka hanya menerima penyerahan aset proyek di tahun 2024 dan sempat mengusulkan proyek sambungan rumah (SR) melalui program Inpres ke Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT.
Namun, usulan tersebut tidak terkontrak akibat rasionalisasi dana APBN.
“Kami juga pernah diminta BPPW untuk menambah kapasitas pompa dan pipa. Itu kami kerjakan dengan stok gudang. Biaya yang keluar hanya untuk ongkos kerja galian pipa sebesar Rp 38 juta,” jelasnya.
Baca juga: Beredar Kronologi Prada Lucky Namo Tewas Diduga Dianiaya 20 Orang Pakai Selang
Frans juga mempertanyakan dari mana muncul angka proyek senilai Rp 2,5 miliar yang kini ramai dibicarakan publik.
“Nilai Rp 2,5 miliar itu dari mana? Saya tidak paham. Mungkin itu nilai proyek PEN yang dikontrak oleh Dinas PU Sikka, bukan kami,” tegasnya.
Meskipun infrastruktur air bersih di Desa Habi telah dibangun, PDAM belum dapat mengoperasikannya.
Penyebab utamanya adalah ketiadaan sambungan rumah (SR) dan belum diserahkannya aset perpipaan dari desa dan PAMSIMAS ke PDAM.
Baca juga: DPRD NTT Sebut Keracunan Makan Bergizi Gratis Ancaman Serius
“Fasilitasnya sebenarnya sudah bisa berfungsi. Tapi karena tidak ada sambungan rumah, kami belum bisa operasikan. Pelanggan yang ada hanya 60 SR, jumlah itu tidak cukup menutup biaya operasional,” katanya.
PDAM juga telah mendatangi desa untuk meminta penyerahan aset perpipaan yang dibangun dari dana desa dan program PAMSIMAS, namun hingga kini belum mendapat jawaban.
Sementara, Dinas PU dikabarkan telah berjanji untuk menganggarkan dana penambahan SR, namun belum terealisasi.
Frans mengusulkan agar seluruh aset desa dan PAMSIMAS diserahkan ke PDAM agar bisa dikoneksikan ke sistem jaringan air minum.
Ia juga meminta masyarakat mendaftarkan diri sebagai pelanggan PDAM secara mandiri, karena perusahaan tidak memiliki anggaran untuk pemasangan SR gratis.
“Solusinya adalah aset-aset dari PAMSIMAS dan desa harus diserahkan agar bisa dikoneksi. Masyarakat yang ingin menikmati air bersih bisa mendaftar sebagai pelanggan PDAM secara mandiri. Kami tidak punya dana untuk pemasangan gratis,” ungkapnya.
Pihaknya telah menyampaikan usulan ini kepada pemerintah dan melakukan komunikasi dengan anggota DPRD dari Dapil Sikka II, namun tetap terbentur kendala anggaran.
Menanggapi isu yang mengaitkan namanya dengan kontraktor proyek karena kesamaan nama belakang, Fransiskus membantah keras tudingan tersebut.
“Saya malah kaget kalau dikaitkan dengan kontraktor proyek itu, apalagi hanya karena kesamaan nama belakang. Kenal, ya, tapi terlibat dalam proyek itu, saya sangat-sangat tidak pernah,” tandasnya.
Proyek air bersih di Desa Habi belum berfungsi optimal karena belum tersedianya sambungan rumah dan belum ada penyerahan aset perpipaan ke PDAM.
Fransiskus Laka menegaskan PDAM tidak mengerjakan proyek swakelola, serta membantah keterlibatan pribadi dalam proyek yang disebut mangkrak. (bet)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News