Komitmen Bersama Pemda Manggarai
Selain berpartisipasi dalam program yang diinisiasi oleh LLDIKTI XV, Unika Santu Paulus Ruteng menjalin kerja sama dengan Pemd Manggarai.
Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di Kabupaten Manggarai melalui program KKN Tematik.
Marselus, menjelaskan bahwa Kabupaten Manggarai tidak termasuk dalam radar nasional khasus stunting, tetapi melalui data yang diperoleh dari Pemda Manggarai, masih ada ribuan anak yang memiliki gejala stunting.
"Kami telah MoU dengan Bupati Manggarai beberapa waktu lalu. Meskipun Manggarai tidak termasuk dalam radar nasional terkait isu stunting, tetapi faktanya masih ada sekitar 3.200 anak yang mengalami stunting di 25 wilayah kantong, bahkan termasuk di dalam kota," ungkap Marselus.
Dia menyebut, data ini menunjukkan kasus stunting masih menjadi perhatian serius di Kabupaten Manggarai. Untuk itu, Unika Ruteng berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam penanganannya dan tersebar di 25 kantong.
Inisiatif ini disambut baik Pemda Manggrai, kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat upaya pengaggulangan kemiskinan dan stunting di Manggarai, serta meningkatakan kualitas hidup masyarakat.
“Kampus menyediakan mahasiwa dan memberikan kesempatan kepada pihak terkait untuk berkontribusi dalam membantu mahasiswa memitgasi stunting, dan kemiskinan ekstrem, sesuai dengan tema KKN Teamtik”, ujarnya.
Dengan tema besar "Pencegahan Stunting dan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem", Unika Santu Paulus Ruteng telah melakukan pemetaan isu-isu strategis yang terkait.
Hasil pemetaan menunjukkan bahwa terdapat empat isu utama yang perlu mendapatkan perhatian serius, yaitu pernikahan dini, masalah sanitasi, krisis air bersih, dan masalah gizi.
"Melalui empat isu ini, mahasiswa KKN Tematik akan menyusun program edukasi kepada masyarakat untuk melakukan aksi nyata, mulai dari sosialisasi hingga praktik bersama," terang Marselus.
Baca juga: Program Studi PGSD Unika Santu Paulus Ruteng Raih Akreditasi Unggul
Pembekalan Mahasiwa Peserta KKN 2025