Kondisi ini juga diperkuat oleh adanya gelombang atmosfer berupa kombinasi Mixed-Rossby Gravity dan Gelombang Kelvin, serta anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) positif yang menandakan peningkatan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia. Selain itu, teridentifikasi sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatra yang secara tidak langsung memengaruhi pola angin di sekitar Indonesia dengan membentuk area perlambatan dan belokan angin, sehingga semakin memicu pertumbuhan awan hujan signifikan.
Faktor-faktor tersebut menyebabkan curah hujan meningkat disaat sebagian besar wilayah masih berada pada periode musim kemarau. Dengan memperhatikan kondisi atmosfer tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan, khususnya terkait risiko banjir, tanah longsor, genangan, serta gangguan pada aktivitas transportasi darat, laut, maupun udara.
sumber: bmkg.go.id
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News