Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Dalam upaya menjaga kebersihan Kota Kupang, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kupang mengakui masih menghadapi tantangan yang cukup besar.
Mulai dari keterbatasan sarana-prasarana, kondisi armada truk sampah yang banyak mengalami kerusakan, hingga kekurangan tenaga kebersihan di lapangan.
Plt. Kepala DLHK Kota Kupang, Matheos A. H. T. Maahury, mengatakan strategi menjaga kebersihan kota dilakukan melalui penguatan sumber daya, kelembagaan, implementasi regulasi, koordinasi, serta peningkatan kesadaran masyarakat lewat edukasi.
“Kebersihan kota bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga butuh dukungan aktif masyarakat,” ungkapnya, Kamis (21/8/2025).
Baca juga: Pemprov NTT dan Bappenas Perkuat Satu Data untuk Pembangunan Berkelanjutan
Salah satu tantangan besar adalah pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang masih menggunakan sistem open dumping.
Saat ini, DLHK tengah menyiapkan revitalisasi TPA Alak agar beralih ke sistem Controlled Landfill. Selain itu, pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di setiap kecamatan juga menjadi program prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Armada Tua dan Banyak Rusak
Data DLHK mencatat, dari 43 unit dump truck yang ada, hanya 27 yang beroperasi, sementara 16 mengalami kerusakan, dan 12 di antaranya dinyatakan tidak layak pakai.
Untuk armroll truck, dari 10 unit yang tersedia, hanya 8 yang masih beroperasi. Bahkan, dari 71 kontainer yang dimiliki, hanya 57 yang bisa digunakan, sisanya rusak berat.
“Kondisi armada ini memang sangat memprihatinkan. Usia kendaraan yang rata-rata sudah tua membuat biaya perawatan tinggi, dan sering mengganggu kelancaran pengangkutan sampah,” jelas Matheos.
Kekurangan Petugas Kebersihan