Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Seorang warga Desa Inbate yang berada di TKP bernama Balthasar Tpoi mengatakan, mereka mendengar sekitar 7 letusan senjata laras panjang yang digenggam Unidade de Patrulhamento da Fronteira (UPF) Timor Leste ketika berada di TKP.
Dari 7 bunyi tembakan tersebut, diduga satu peluru yang menembus tubuh seorang warga negara Indonesia.
Sekitar 20 orang lebih warga Desa Inbate yang berada di TKP ketika insiden ini terjadi. Sementara warga Timor Leste dan sejumlah UPF Timor Leste bersenjata laras panjang tiba di TKP hendak memasang patok perbatasan di wilayah Negara Indonesia.
Balthasar menjelaskan, mereka berada di lokasi tersebut usai mendengar informasi dari pemilik tanah bahwa terjadi aktivitas UPF Timor Leste dan warga Negara Timor Leste di kebun milik warga Desa Inbate.
Baca juga: Anggota DPRD Manggarai Lexy Armanjaya: Petani Juga Harus Merdeka
Warga setempat menolak pemasangan patok perbatasan sepihak yang dilakukan UPF Timor Leste dan Warga Negara Timor Leste.
Setelah mendengar bunyi tembakan tersebut warga kemudian bereaksi dengan melempar UPF Timor Leste dan Warga Timor Leste dari kebun mereka.
Warga setempat, kata Balthasar, menolak dengan tegas pemasangan patok batas baru di sekitar kebun mereka secara sepihak.
Mereka mengakui bahwa, selama ini tidak ada komunikasi mengenai pemasangan patok perbatasan antara pemerintah Timor Leste dan Pemerintah Indonesia.
Dandim 1618/TTU, Letkol Arm Didit Prasetyo, Dansatgas Pamtas RI-RDTL Distrik Oecusse, dan Kapolres Timor Tengah Utara, AKBP Eliana Papote dan jajaran terjun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) usai seorang warga Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten TTU, NTT ditembak oleh seorang Sipol Timor Leste Distrik Oecusse, Senin, 25 Agustus 2025. Penembakan terhadap seorang warga bernama Paulus Taek Oki ini terjadi saat terjadi bentrok di sekitar perbatasan RI-RDTL Distrik Oecusse.
Saat tiba di TKP, Dandim, Dansatgas dan Kapolres TTU bersama puluhan anggota Satgas Pamtas dan Brimob dan Polres TTU bersama forkopimcam, Kepala Desa Inbate dan warga yang berada di TKP meninjau langsung lokasi tersebut.
Pantauan POS-KUPANG.COM, ditemukan sejumlah selongsong peluru kaliber 5,56 MM terlihat tercecer di TKP. Selongsong peluru tersebut diduga milik Sipol Timor Leste saat menembak warga Indonesia.