Unika Santu Paulus Ruteng

Mahasiswa Unika Santu Paulus Ruteng Juara I Lomba Esai Populer TPPKK Provinsi NTT 

Editor: Hilarius Ninu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRISNO-Arkadeus Trisno Anggur, mahasiswa Program Studi pendidikan Teologi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Ruteng, berhasil menyabet peringkat pertama dalam Lomba Esai Populer tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) Provinsi Nusa Tenggara Timur.

TRIBUNFLORES.COM,RUTENG-Arkadeus Trisno Anggur, mahasiswa Program Studi pendidikan Teologi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Ruteng, berhasil menyabet peringkat pertama dalam Lomba Esai Populer tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Lomba dengan tema “Perempuan Merdeka: Suara Perempuan, Suara Kemerdekaan” ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI dan berlangsung dari 7 hingga 17 Agustus 2025.

Esai berjudul “Konstruksi Feminis dalam Tatanan Kosmik dan Penggalian Sejarah yang Terlupakan” yang ditulisnya dinilai dewan juri memiliki kedalaman analisis, ketajaman argumentasi, dan keberanian dalam mengangkat narasi-narasi tersembunyi tentang peran perempuan dalam sejarah, teologi dan kosmologi lokal.

 

 

Baca juga: Mahasiswa KKN Unika Ruteng Siap Mendukung Ketahanan Pangan Warga Desa Iteng 

 

 

 

 

 

 

 

Dalam tulisannya, Trisno tidak hanya mengkritik dominasi patriarki dalam penulisan sejarah nasional, tetapi juga membongkar distorsi penafsiran teologis yang mengecilkan peran perempuan. 

Ia menguatkan argumennya dengan contoh-contoh konkret, seperti peran perempuan GAM pasca-tsunami Aceh, gerakan perdamaian perempuan adat Lembah Baliem di Papua, serta kosmologi Manggarai yang menempatkan perempuan sebagai penjaga malam dan poros ketahanan komunitas.

“Kemerdekaan perempuan bukan sekadar kesetaraan formal, melainkan pembebasan narasi,” tulis Trisno dalam pengantar esainya, menegaskan bahwa proyek emansipasi harus dimulai dari rekonstruksi pengetahuan.

Halaman
12