Polisi Aniaya Warga

Penyandang Disabilitas yang Tewas Dianiaya Polisi Mabuk di Ende Dikenal Sangat Humoris

Paulus Pende diketahui mengalami tuna rungu dan tuna wicara dan bekerja sebagai tukang ojek di Kota Ende.

|
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO 
SUASANA RUMAH DUKA - Suasana di rumah duka korban meninggal dunia di belakang kampus I Uniflor Ende di Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, Jumat (31/10/2025). Korban dianiaya oknum Polisi bernama Oscar dan korban merupakan penyandang disabilitas. 

Ringkasan Berita:
  • Korban dan kondisi: Paulus Pende (38), penyandang tuna rungu dan tuna wicara, dikenal humoris dan aktif di lingkungan sekitar.
  • Kejadian: Diduga dianiaya oleh oknum polisi Bripda Oscar hingga meninggal dunia; korban dan pelaku sebelumnya saling mengenal.
  • Reaksi keluarga dan pemakaman: Keluarga menekankan kebaikan korban; jenazah dimakamkan 1 November 2025, istri dan dua anaknya dalam perjalanan dari Kalimantan.

 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo 

TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Paulus Pende alias Adi (38), warga Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, korban tewas diduga akibat dianiaya oknum anggota Polres Ende yang diketahui bernama Bripda Oscar ternyata seorang penyandang disabilitas.

Paulus Pende diketahui mengalami tuna rungu dan tuna wicara dan bekerja sebagai tukang ojek di Kota Ende.

Meski disabilitas, korban dikenal humoris dan mudah bergaul dengan siapa saja.

Hal itu diungkapkan paman kandung korban, Antonius Kapo kepada TribunFlores.com, Jumat (31/10/2025) pagi.

Baca juga: Polisi Mabuk Aniaya Penyandang Disabilitas di Ende hingga Tewas, Pengamat Sebut Lemahnya Pengawasan

 

"Korban ini telinga pekak (red: tuna rungu), tidak bisa bicara, tuna wicara, tapi selama almarhum masih hidup, komunikasi dengan kami baik, akrab sekali dengan keluarga maupun teman-temannya," ungkap Antonius.

Meskipun korban merupakan penyandang tuna rungu dan tuna wicara, Antonius mengaku tidak ada kendala pada saat berkomunikasi baik dengan keluarga maupun lingkungan sekitar.

"Kalau orang yang sudah mengerti dengan dia, kesehariannya sering bergaul dengan dia, berarti orang akan mengerti apa yang dia (red: korban) omong, kalau orang yang baru kenal pasti tidak mengerti apa yang dia omong, dia waktu bicara dengan kita, dia hanya lihat kita punya mulut saat kita omong," tambah Antonius.

Sangat Humoris

Selama masih hidup, korban dikenal baik kepada keluarga, teman-teman dan lingkungan sekitar dan tidak pernah berbuat onar. 

Korban, kata Antonius, selalu terlibat aktif dalam kegiatan atau acara di lingkungan tempat dia tinggal baik acara kematian maupun acara-acara lainnya.

"Dia ini orangnya baik sekali, suka bercanda dengan anak kecil, korban dan pelaku ini juga teman," pungkas Antonius.

Seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya juga mengungkapkan bahwa korban mengalami tuna rungu dan tuna wicara.

“Dia (korban) telinganya tuli, terus ngongo (tuna wicara), dia tidak bisa bicara. Kalau kita bicara dengan dia, dia hanya lihat mimik wajah kita saja,” ujar sumber tersebut saat ditemui TribunFlores.com di rumah duka, belakang Kampus I Uniflor Ende, Kamis (30/10/2025) malam.

Jenazah Paulus Pende rencananya dimakamkan pada Sabtu (1/11/2025). 

Saat ini, istri korban dan dua anaknya sedang dalam perjalanan dari Kalimantan menuju Kota Ende dengan menggunakan pesawat. (Bet)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved