Kasus HIV di Kota Kupang

Sekretaris KPA Sebut Hampir Semua SMP di Kota Kupang Siswinya Terjerumus Prostitusi Terselubung

Menurut Jems ada beberapa SMP yang menjadi perhatian karena temuan banyak anak-anak yang masuk ke dunia gelap itu.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNNEWS-DOC
ILUSTRASI- Ilustrasi HIV/AIDS. Menurut Jems ada beberapa SMP yang menjadi perhatian karena temuan banyak anak-anak yang masuk ke dunia gelap itu. 

Namun siswi-siswi yang berada didalam prostitusi terselubung ini, kata dia semuanya anak asli Kota Kupang yang kurang mendapat edukasi dan sosialisasi bahayanya prostitusi terselubung ini.

"Kasuistis yang kami dapat, banyak kasus penyakit infeksi menular terjadi pada anak-anak," jelasnya.

Ia menjelaskan dalam kegiatan mengunjungi titik atau spot tertentu yang dijadikan tongkrongan anak-anak ini, sempat berdiskusi dengan beberapa siswi. Dimna, mereka mengaku pekerjaan kotor ini tidak diketahui oleh orang tua.

"Mereka banyak modus untuk menipu orang tua seperti kerja kelompok, ada juga yang pergi sekolah bawah pakaian tukar hingga kosmetik," terangnya.

Menurut Jems kejadian tersebut pernah ditemukan disalah satu sekolah yang gurunya melakukan razia menemukan siswi yang membawa kosmetik, maupun temukan siswi yang alami kencing nanak.

"Saat kami turun dilapangan kami sering temui anak-anak usia dibawa umur yang lakukan hal itu," katanya.

Menurut dia ada kesaksian dari beberapa anak yang ditemui berusia sekitar 20 tahun, dan ditanyai sudah berapa lama bekerja, ada yang megaku sudah 3 sampai 4 tahun.

"Secara logika, artinya mereka melakukan hal itu mulai usia 16 tahun dan itu masih dibawah umur," kata Jems.

Selain itu, kata Jems saat berdiskusi dengan DP3A Kota kupang menginformasikan bahwa menemukan grup-grup WhatsApp yang melibatkan siswi-siswi SMP.

"Banyak anak-anak siswi SMP di Kota Kupang yang diajak gabung dalam grup ini," ujarnya.

Dalam grup WA ini, lanjut kata Jems modus mereka atau pencari siswi-siswi SMP ini dengan memposting gambar-gambar tak senonoh.

"Dalam postingan-postingan gambar porno, beberap orang dalam grup ini akan sortir siapa-siapa saja yang merespon aktif gambar atau stiker porno ini. kemudian mereka mengirim pesan secara pribadi ke anak-anak itu dan meminta bergabung lagi ke grup lain yang lebih khusus dan didalam grup khusus ini mereka sudah mulai kirim gambar bahkan video porno," jelasnya.

Berawal dari grup itu, kata Jems mereka akan berjanjian untuk bertemu dan melakukan hal yang tak senonoh, bahkan ada pasangan yang saling tukar pasangan.

 "Ada yang sampai meminta untuk tukar pasangan, bahkan hingga membantu mencari pelanggan untuk dapatkan uang," bebernya.

Kata, Jems pihaknya kedepan akan berkomunikasi dengan DP3A untuk bekerjasama dan kedepan sebagai pendampingan hingga memberikan pengobatan seperti memberikan obat ARV kepada mereka yang positif HIV AIDS.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved