Misa Hari Minggu

Teks Misa Sore Minggu 7 September 2025 Pekan Biasa XXIII Tahun C

Mari simak teks misa sore Minggu 7 September 2025. Teks misa sore lengkap renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM /ARNOL WELIANTO
GEREJA - Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka di Kabupaten Flores Timur.Mari simak teks misa sore Minggu 7 September 2025. Teks misa sore lengkap renungan harian Katolik. 

Engkau menghanyutkan manusia;  mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh,  di waktu petang lisut dan layu. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya TUHAN berapa lama lagi?  dan sayangilah hamba-hamba-Mu! (Refren) 

Kenyangkanlah kami di waktu pagi  dengan kasih setia-Mu,  supaya kami bersorak-sorai  
dan bersukacita semasa hari-hari kami. Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami,  dan teguhkanlah perbuatan tangan kami,  ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!  (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Flm. 9b-10,12-17)  

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Filemon. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula 
sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai 
anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus.  Dia kusuruh kembali kepadamu dia, yaitu buah hatiku .Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil, tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolaholah dengan paksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat 
menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan. Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri. 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Mzm. 119:135) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 14:25-33)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudarasaudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syaratsyarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita barusan mendengarkan bacaan Injil yang mengajak kita untuk mengikuti Yesus dengan tulus dan setia. Yesus mengungkapkan hal ini dengan mengatakan bahwa orang harus melepaskan semua yang melekat pada dirinya, agar ia dapat mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Ketika mengatakan tentang membenci orangtua, sanak saudara, dan bahkan nyawa,  Yesus sebenarnya menegaskan tentang keutuhan dalam mencintai Tuhan.  Kadangkala cinta kita kepada Tuhan dibebani oleh urusan keluarga dan ketakutan kita akan kematian raga kita. Dalam banyak kesempatan, orang takut untuk mengatakan kebenaran dan melaksanakan Sabda Tuhan karena relasi kekeluargaan. Yesus mengharapkan agar kecintaan terhadap Tuhan bisa menginspirasi cinta kita kepada sesama. Yang pertama-tama diupayakan adalah mencintai Tuhan. Dengan cara ini, kita akan berani juga menegur orang-orang dekat atau keluarga kita ketika mereka melakukan kesalahan, atau menjauhkan diri dariTuhan.  Sepanjang bulan September ini kita akan mendalami 
tema Allah, Sumber Pembaruan Relasi Dalam Hidup. Dengan bantuan inspirasi dari Kitab Zakharia dan Maleakhi, kita diajak untuk membarui relasi dengan diri kita sendiri (sebagai pembaruan diri), dengan sesama, juga relasi dalam keluarga, dan akhirnya relasi dengan Allah sendiri.  Mari kita gunakan bulan ini untuk secara khusus mendalami Sabda Tuhan agar kita semakin kuat dalam iman dan semakin setia mengikuti-Nya. Sabda Tuhan adalah pedoman hidup kita. Dia mengajarkan kita banyak hal untuk kehidupan kita. Semoga kita bisa memanfaatkan momen bulan September ini untuk mengakrabkan diri dengan Tuhan melalui pembacaan dan permenungan Sabda Tuhan. Semoga Tuhan meneguhkan hati kita. 

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, di hadapan Tuhan yang adalah Guru sejati dan harapan hidup kita, marilah kita dengan kerendahan hati memanjatkan doa-doa permohonan kita.  
P : Bagi Gereja, umat Allah. Semoga semua pengikut Kristus sungguh-sungguh menghayati iman mereka dalam kehidupan sehari-hari dan bersedia memikul salib penderitaan mereka dengan penuh kesabaran. Marilah kita mohon...  

P : Bagi para pemimpin dan mereka yang diserahi tanggung jawab di tengah masyarakat. Semoga mereka selalu terbuka terhadap bimbingan Roh Kudus, sehingga keputusan yang mereka ambil sungguh-sungguh berguna bagi terciptanya keadilan dan kesejahteraan hidup bersama. 
Marilah kita mohon…. 
P : Bagi mereka yang mengalami kegagalan. Semoga siapa saja yang mengalami kegagalan tidak merasa putus asa, tetapi menemukan harapan di dalam Tuhan, sehingga mereka bisa bangkit dan 
membangun hidup baru yang lebih baik. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita semua yang ada di sini. Semoga kita semua selalu berusaha untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan dan menjauhkan hidup kita dari praktik yang tidak adil. Semoga kita tabah memikul 
salib hidup kita dan saling menolong dalam kesulitan hidup.. Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Demikianlah ya Tuhan, doa-doa permohonan yang kami sampaikan kepada-Mu. Sudilah Engkau 
mengabulkannya demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. 
U : Amin 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved