Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Hari Rabu 29 Oktober 2025, Berjuanglah Melalui Pintu yang Sesak Itu
Mari simak renungan Katolik hari Rabu 29 Oktober 2025. Tema renungan Katolik hari Rabu berjuanglah melalui pintu yang sesak itu.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
“Berjuanglah melalui pintu yang sesak itu”
Baru-baru ini kita menyaksikan pertandingan sepak bola antara Arab
Saudi versi Indonesia. Sore itu penonton sangat membeludak tidak
seperti biasanya. Beberapa jam sebelum pertandingan sekitar stadion
sudah dipenuhi suporter masing-masing tim. Suporter Indonesia
menggaet 2000 tiket, mungkin lebih. Ketika pintu stadion dibuka, puluhan
ribu orang bergerak berebut masuk. Dalam sekejap pintu masukpun
ditutup karena di dalam sudah penuh sesak melebihi kapasitas. Sebagian
besar suporter asal Arab Saudi tidak bisa masuk terutama mereka yang
tidak punya tiket. Mereka berdesak-desakan di pintu masuk sambil
merengek-rengek agar diperbolehkan masuk. Akan tetapi demi ketertiban
petugas keamanan tidak mengizinkan.
Bacaan Injil hari ini berkisah tentang tanya jawab antara Yesus dan
orang-orang yang mendengarkan pengajaran-Nya. Seseorang bertanya
kepada Yesus, “Sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Menjawab
pertanyaan tersebut, Yesus justru menantang para pendengar-Nya.
Menurut Yesus, mereka harus berjuang untuk masuk melalui pintu yang
sesak. Pintu yang sesak menunjukkan pentingnya kita memiliki pilihan
definitif berdasarkan Injil untuk mengikuti Kristus dari dekat. Dengan
mengikuti Dia yang menderita, wafat dan bangkit, kita juga dapat masuk
dan menikmati KerajaanNya. Dengan menggunakan kata “berjuanglah”
(agonisesthe), Tuhan Yesus mau mengatakan kepada kita komitmen
moral dan usaha yang terus menerus untuk berpartisipasi dalam
perjamuan abadi di Surga. Yesus tidak mengatakan jumlah orang yang
persis tetapi yang jelas, orang-orang yang setia mengikutiNya akan
memperoleh tempat yang layak di Surga. Ia mengingatkan supaya para
pengikutNya memiliki daya juang untuk memperoleh keselamatan. Satu
hal yang harus kita lakukan adalah melayani dan mengasihi seperti Yesus
sendiri.
Pada zaman Yesus, ada dua pandangan yang menyebar di kalangan orang
Yahudi mengenai keselamatan. Yang satu berpandangan bahwa semua
orang akan diselamatkan, dengan catatan mereka mesti menjadi bagian
dari bangsa Yahudi, sementara yang lain secara ekstrem menegaskan
bahwa keselamatan merupakan hak istimewa dari beberapa orang saja.
Bagi kelompok yang kedua, dunia yang akan datang adalah penghiburan
bagi segelintir orang dan siksaan bagi kebanyakan orang. Itulah
kecemasan yang menjadi inti pertanyaan orang tersebut kepada Yesus.
Keselamatan Allah tidak terbatas pada segelintir orang, tetapi
menjangkau semua. Perjalanan menuju hidup kekal memang terbuka
kepada semua orang tetapi melalui pintu yang sesak sehingga butuh
komitmen untuk mematikan egoisme diri. Banyak orang mengakui Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan bangga sebagai orang kristiani tetapi hidupnya
tidak mencerminkan Kristus di dalam dirinya. Orang-orang kristiani
seperti ini hanya memiliki tiga kesempatan untuk masuk ke gereja yakni
ketika mereka dibaptis, ketika mereka menikah dan ketika mereka
meninggal dunia. Dengan demikian tiga surat yang mereka terima adalah
surat baptis, surat nikah dan surat kematian. Orang-orang seperti ini
ketika mengetuk pintu surga maka jawaban yang akan mereka terima
adalah: “Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapanKu, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!” (Luk 13:27).
Paus Emeritus Benediktus XVI dalam pesan Angelus hari Minggu tanggal
20 Agustus 2007, mengatakan: “Persahabatan yang benar dengan Yesus
ditunjukkan dalam cara hidup seperti ini: dengan kehendak hati yang
baik, rendah hati, lemah lembut, berbelas kasih, mampu mengasihi,
membangun keadilan dan kebenaran, memiliki komitmen untuk setia dan
jujur dalam membangun kedamaian dan rekonsiliasi.” Kebajikankebajikan ini merupakan kartu identitas yang menunjukkan bahwa kita benar-benar sahabat Yesus Kristus dan akan membuka jalan kepada hidup abadi meskipun harus melewati pintu yang sesak.
Mari kita membangun persahabatan yang benar dengan Yesus
Doa:
Tuhan, ubalah hati kami untuk menjadi baru sehingga bisa memiliki daya
juang untuk masuk melalui pintu yang sesak demi menikmati
perjamuanMu. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat hari Rabu. Salam doa dan berkatku
untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan
Putera dan Roh Kudus....Amin. (Sumber the katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/PATER-JOHN-LEWAR-SVD-Sosok-Pater-John-Lewar-SVD.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.