Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Kamis 30 Oktober 2025, Kasih Allah Tidak Pernah Menyerah

Mari simak renungan harian Katolik Kamis 30 Oktober 2025. Tema renungan harian katolik kasih Allah tidak pernah menyerah.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
KAPELA TUAN MA - Mari simak renungan harian Katolik Kamis 30 Oktober 2025. Tema renungan harian katolik kasih Allah tidak pernah menyerah. 

"Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu!"

1. Injil Hari Ini


Injil Lukas 13:31-35 menggambarkan Yesus yang diperingatkan oleh orang-orang Farisi agar meninggalkan daerah itu karena Herodes ingin membunuh-Nya. Namun, Yesus tetap teguh dalam perutusan-Nya: Ia harus melanjutkan perjalanan ke Yerusalem, tempat di mana nubuat akan digenapi.

Yesus menumpahkan isi hati-Nya dengan penuh belas kasih kepada Yerusalem: kota yang menolak para nabi, namun tetap dicintai-Nya. Ia berkata seperti seorang ibu yang ingin mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi mereka tidak mau.

2. Keteguhan Yesus dalam Perutusan


Yesus tahu bahwa jalan menuju Yerusalem adalah jalan penderitaan, bahkan menuju salib. Namun Ia tidak mundur. Kasih-Nya jauh lebih besar daripada ancaman maut.

Hal ini mengajarkan kita untuk setia pada panggilan hidup meski ada tantangan. Iman bukan berarti jalan mudah, tetapi jalan yang penuh keberanian untuk tetap melangkah bersama Allah.

3. Kasih Allah yang Tak Pernah Menyerah


Yerusalem menjadi simbol hati manusia yang sering kali menolak kasih Allah. Berulang kali Tuhan mengirim nabi-nabi, tetapi mereka ditolak. Namun, Allah tidak berhenti mengasihi.

Yesus menggambarkan diri-Nya seperti induk ayam yang ingin mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya. Gambaran ini menunjukkan kasih Allah yang penuh kelembutan dan kerinduan.

4. Penolakan dan Kesempatan


Yesus menegaskan: “Lihatlah, rumahmu ini akan ditinggalkan.” Penolakan terhadap kasih Allah membawa konsekuensi: kekosongan rohani. Namun, janji tetap diberikan: “Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!”

Artinya, selalu ada kesempatan bagi manusia untuk kembali kepada Allah. Tuhan sabar menunggu, tetapi waktu kita terbatas.

5. Refleksi Hidup Kita

Apakah saya pernah menolak suara Tuhan yang hadir lewat orang-orang di sekitar saya?
Apakah saya sungguh percaya bahwa Yesus tetap setia mengasihi meski saya jatuh berkali-kali?
Apakah saya berani melanjutkan panggilan hidup meski penuh tantangan?

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved