Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Minggu 2 November 2025, Semoga Arwah Semua Orang Beriman Masuk Surga
Smak renungan harian katolik Minggu 2 November 2025. Tema renungan Katolik semoga arwah orang beriman masuk surga.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Setiap orang yang percaya kepada Anak Allah beroleh hidup yang kekal,dan Tuhan akan membangkitkannya pada akhir zaman.
Dalam rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
Semoga arwah semua orang beriman masuk Surga
Setiap tanggal 2 November, Gereja Katolik memperingati Hari Raya Arwah—hari
yang didedikasikan untuk mendoakan umat beriman yang telah meninggal dunia
dan sedang menjalani pemurnian di Api Penyucian. Peringatan khidmat ini
merupakan waktu untuk mengenang orang-orang terkasih kita yang telah
meninggal dunia, mendoakan ketenangan jiwa mereka, dan merenungkan
harapan hidup kekal yang dijanjikan melalui Yesus Kristus.
Apa itu Hari Raya Arwah? Hari Raya Arwah berakar pada keyakinan Kristen akan
Persekutuan Orang Kudus, yang meneguhkan ikatan rohani antara Gereja di
bumi (Gereja Militan), jiwa-jiwa di Api Penyucian (Gereja yang Menderita), dan
orang-orang kudus di surga (Gereja yang Berjaya). Gereja mengajarkan bahwa
meskipun mereka yang meninggal dalam rahmat dan persahabatan Allah
dijamin keselamatan kekal, mereka mungkin masih membutuhkan pemurnian
untuk sepenuhnya masuk ke dalam hadirat Allah.
Doa, kurban, dan tindakan amal kita dapat membantu jiwa-jiwa ini dalam perjalanan mereka menuju kemuliaan surgawi. Tradisi mendoakan orang mati sudah ada sejak zaman
Gereja awal dan didukung oleh ayat-ayat Kitab Suci, seperti 2 Makabe 12:46,
yang menyatakan: "Karena itu, berdoa bagi orang mati adalah pikiran yang
kudus dan sehat, agar mereka dibebaskan dari dosa." Hari Raya Arwah
meresmikan praktik ini, mengingatkan kita akan kewajiban kita untuk
mendoakan orang yang telah meninggal dan menjaga kesejahteraan rohani
mereka.
Saatnya Mengingat dan Berdoa. Pada Hari Raya Arwah, umat Katolik dianjurkan
untuk menghadiri Misa, berziarah ke makam, dan memanjatkan doa khusus bagi
arwah anggota keluarga yang telah meninggal, sahabat, dan semua orang yang
tidak memiliki siapa pun untuk mendoakan mereka. Gereja mengajarkan: ―Misa
Kudus melampaui ruang dan waktu, mempersatukan segenap umat beriman di
surga, di bumi dan di api penyucian dalam Komuni Kudus, dan Ekaristi Kudus
sendiri mempererat persatuan kita dengan Kristus, menghapus dosa-dosa ringan
serta melindungi kita dari dosa berat di masa mendatang (bdk. Katekismus no.
1391-1396). Mempersembahkan Misa Kudus dianggap sebagai bentuk doa yang
paling kuat bagi jiwa-jiwa di Api Penyucian. Menyalakan lilin dan meletakkan
bunga di makam orang-orang terkasih juga merupakan praktik umum,
melambangkan iman dan harapan kita agar mereka segera menikmati terang
dan damai kehadiran Kristus.
Selain misa kudus, menurut Maria Simma, kita juga bisa menolong jiwa-jiwa di Api Penyucian dengan mengucapkan doa Rosario, seluruh 20 misteri/peristiwa, demi orang-orang yang sudah meninggal. Melalui doa Rosario, banyak jiwa dibebaskan dari Api Penyucian setiap
tahunnya; harus disebutkan pula di sini bahwa adalah Maria, Bunda Allah sendiri
yang datang ke Api Penyucian untuk membebaskan jiwa-jiwa. Ini sangatlah
indah karena jiwa-jiwa di Api Penyucian memanggil Bunda Maria dengan sebutan
―Bunda Belaskasih.‖
Janji Kebangkitan. Hari Raya Arwah mengajak kita untuk merenungkan misteri
kematian dan janji kebangkitan. Meskipun hari ini ditandai dengan kekhidmatan
tertentu, hari itu juga dipenuhi dengan harapan dan kepercayaan akan belas
kasih Allah yang tak terbatas. Kita mengingat bahwa Kristus, melalui kematian
dan kebangkitan-Nya, telah menaklukkan dosa dan maut. Sebagaimana ditulis
Santo Paulus dalam Roma 8:38-39: "Sebab aku yakin, bahwa baik maut,
maupun hidup... atau sesuatu makhluk lain apa pun, tidak akan dapat
memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."
Doa kita bagi mereka yang telah tiada merupakan wujud kasih dan solidaritas
yang melampaui batas hidup dan mati. Dengan mempercayakan orang-orang
terkasih kita yang telah meninggal kepada belas kasihan Tuhan, kita juga
memperdalam kesadaran kita akan sifat fana kehidupan duniawi dan kebutuhan
kita untuk hidup dalam rahmat.
Pengingat yang Kuat. Hari Raya Arwah merupakan pengingat yang kuat akan
hubungan kita dengan mereka yang telah mendahului kita. Hari ini mendorong
kita untuk mendoakan jiwa-jiwa di Api Penyucian, membantu mereka mencapai
surga.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/PATER-JOHN-LEWAR-SVD-Sosok-Pater-John-Lewar-SVD.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.