Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Senin 10 November 2025, Iman Sebesar Biji Sesawi
Mari simak renungan harian Katolik Senin 10 November 2025. Tema renungan harian Katolik iman sebesar biji sesawi.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
2. Iman yang Bertumbuh dari Ketaatan
Biji sesawi adalah benih kecil yang tumbuh menjadi pohon besar. Begitulah iman kita: mungkin kecil di awal, tapi akan tumbuh bila dipupuk dengan ketaatan dan kasih. Iman bukan soal seberapa banyak kita tahu tentang Allah, melainkan seberapa dalam kita mempercayakan hidup kita kepada-Nya bahkan saat tidak mengerti jalan-Nya.
Ketika Yesus berbicara tentang pohon ara yang tercabut dan tertanam di laut, Ia tidak sedang mengajarkan mukjizat spektakuler, melainkan kekuatan rohani dari iman yang sungguh-sungguh percaya pada kuasa Allah. Kadang iman sekecil itu sudah cukup untuk mengubah arah hidup kita yang semula keras kepala menjadi lembut dan taat pada kehendak Tuhan.
3. Jangan Menjadi Batu Sandungan
Bagian awal Injil hari ini juga menyinggung tentang dosa dan tanggung jawab kita terhadap sesama. “Celakalah orang yang menjadi penyebab kejatuhan orang lain.” Dalam era media sosial, ini menjadi peringatan keras bagi kita untuk bijak menggunakan kata dan sikap. Satu komentar kasar bisa melukai hati seseorang yang sedang berjuang dalam imannya.
Iman sejati selalu berjalan seiring dengan kasih dan tanggung jawab. Semakin besar iman kita, semakin besar pula panggilan untuk menjadi berkat dan bukan batu sandungan bagi orang lain.
4. Iman yang Mendorong Pengampunan
Dalam ayat-ayat sebelumnya (Luk 17:3–4), Yesus berbicara tentang pengampunan tanpa batas. Tidak heran para murid lalu berkata, “Tambahkanlah iman kami!” Karena mengampuni bukan hal mudah. Butuh iman untuk memercayakan keadilan dan pemulihan kepada Tuhan, bukan pada rasa dendam kita.
Pengampunan dan iman berjalan beriringan. Semakin kita mengandalkan Tuhan, semakin mudah kita melepaskan beban hati dan menemukan kedamaian sejati.
5. Menghidupi Iman di Zaman Digital
Iman sebesar biji sesawi di zaman ini bisa berarti menjaga hati tetap percaya walau dunia tampak kacau. Bisa juga berarti tetap memilih kasih, walau dunia menawarkan kebencian. Iman kecil yang dijalankan dengan setia lebih berharga daripada iman besar yang hanya diucapkan tanpa tindakan.
Mari kita tanam “biji sesawi iman” dalam kehidupan digital kita: membagikan hal baik, menulis kata yang membangun, dan menjadi saksi kasih Kristus di dunia maya maupun nyata.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, ajarilah aku memiliki iman yang hidup, meskipun kecil, agar aku tetap percaya kepada-Mu dalam segala hal. Jadikanlah aku alat kasih dan damai di mana pun aku berada. Amin.
Kesimpulan Renungan
Iman sejati bukan soal ukuran, melainkan soal kepercayaan. Sekecil biji sesawi pun, bila diserahkan kepada Tuhan, mampu menumbuhkan pohon kebaikan yang besar dan menghasilkan buah kasih. (Sumber the katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Seseorang-tampak-sedang-berdoa-di-Gereja.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.