Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Sabtu 15 November 2025, Berdoalah dengan tidak Jemu-jemu

Mari simak renungan Katolik Sabtu 15 November 2025. Tema renungan Katolik berdoalah dengan tidak jemu-jemu.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak renungan Katolik Sabtu 15 November 2025. Tema renungan Katolik berdoalah dengan tidak jemu-jemu. 

Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus-menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” 

Lalu Tuhan berkata, “Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? 

Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka! Akan tetapi, jika Anak manusia itu datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?"

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik 

“Berdoalah dengan tidak jemu-jemu”

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Salam sejahtera untuk kita semua. Permenungan ini dari bacaan hari ini, dimana kita dihadapkan pada dua pesan penting yang saling melengkapi: kuasa Allah dalam menghakimi dan menyelamatkan, serta pentingnya ketekunan dalam doa. Tema "Berdoalah dengan tidak jemu-jemu" mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita dapat mendekati Allah dalam doa dengan keyakinan dan ketekunan, serta bagaimana kita dapat mengalami kuasa-Nya dalam hidup kita.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Dalam Kitab Kebijaksanaan (18:14-16; 19:6-9), kita merenungkan tentang bagaimana Allah menyelamatkan umat-Nya dari Mesir sementara menghukum orang-orang Mesir. Kekuatan alam yang sama yang menghukum musuh-musuh Israel justru melindungi umat pilihan Allah. Ini menunjukkan bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu dan bahwa Ia akan membela umat-Nya yang setia. Sedangkan dalam Injil Lukas (18:1-8), Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang janda yang terus-menerus mendesak seorang hakim yang lalim untuk memberikan keadilan kepadanya. Akhirnya, hakim itu mengabulkan permintaannya, bukan karena ia takut kepada Allah atau menghormati manusia, melainkan karena janda itu terus mengganggunya. Yesus menggunakan perumpamaan ini untuk mengajarkan bahwa kita harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Maka refleksi kita adalah tentang nilai-nilai ini: Ketekunan dalam Doa: Apakah kita tekun dalam berdoa, meskipun kita tidak selalu melihat jawaban yang kita harapkan? Apakah kita menyerah ketika doa-doa kita tidak segera dijawab? Keyakinan akan Keadilan Allah: Apakah kita percaya bahwa Allah adalah adil dan bahwa Ia akan membela orang-orang yang tertindas? Apakah kita bersabar menantikan waktu-Nya, ataukah kita mencoba untuk mengambil keadilan di tangan kita sendiri? Hubungan dengan Allah: Apakah kita memiliki hubungan yang dekat dan pribadi dengan Allah, ataukah kita hanya mendekati-Nya ketika kita membutuhkan sesuatu? Apakah kita meluangkan waktu untuk mendengarkan suara-Nya dan merenungkan firman-Nya?

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: pada hari ini, marilah kita merenungkan panggilan untuk berdoa dengan tidak jemu-jemu dan untuk percaya bahwa Allah akan bertindak sesuai dengan kehendak-Nya. Kedua, semoga kita diberi hikmat untuk mengenali kehendak Allah dalam hidup kita dan kekuatan untuk melaksanakannya. Ketiga, mari kita berdoa agar kita selalu terbuka untuk menerima kasih dan kebenaran-Nya, serta menjadi saksi yang hidup bagi-Nya di dunia ini sehingga  kita mampu meneladani janda dalam perumpamaan dalam ketekunannya dan memiliki keyakinan bahwa Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya siang dan malam. (Sumber the katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved