Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 16 November 2025 Hari Biasa Pekan XXXIII Tahun C

Mari simak teks misa hari Minggu 16 November 2025. Teks misa hari Minggu lengkap renungan harian katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MARIA MANGKUNG
GEREJA D- Gereja Paroki Roh Kudus Nelle, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Mari simak teks misa hari Minggu 16 November 2025. Teks misa hari Minggu lengkap renungan harian katolik. 
Ringkasan Berita:
  • Mari simak teks , misa hari Minggu 16 November 2025.
  • Teks misa lengkap renungan harian katolik.
  • Teks misa untuk hari biasa pekan XXXIII tahun C dengan warna liturgi hijau.
  • Teks misa disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa hari Minggu 16 November 2025.

Teks misa hari Minggu lengkap renungan harian katolik.

Teks misa untuk hari Minggu biasa pekan XXXIII tahun C dengan warna liturgi hijau.

Teks misa hari Minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti  hari Minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Minggu 16 November 2025, Pekan XXXIII Tahun C


Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. 

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. 

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, 
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa; 

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. 
U : Amin. 
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. 
U : Sekarang dan selama-lamanya. 

02. KATA PEMBUKA 

P : Hari ini kita merayakan Minggu Biasa Ketigapuluh tiga dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan suci 
mengajak kita untuk bertahan dalam iman kita. Mereka yang bertahan dalam iman akan memperoleh selamat. Hal ini secara terang benderang digambarkan dalam bacaan pertama.Yang takut akan Tuhan akan mendapatkan kesembuhan dalam kehidupan abadi.
Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus menegur umat Tesalonika yang tidak lagi bekerja. Mereka berpikir bahwa Yesus akan segera datang dan kiamat pun akan segera terjadi. Maka mereka tidak lagi bekerja. Paulus menegur mereka. Mereka harus tetap bekerja sehingga mereka bisamakan dari hasil kerja mereka sendiri dan tidak membebani orang lain. Dalam bacaan Injil, Yesus menegaskan tentang akhir dunia. Tidak seorang pun tahu kapan akhir dunia itu terjadi. Namun, Yesus mengingatkan kita bahwa akan ada penganiayaan karena nama-Nya. Kita diminta untuk bertahan. Yang bertahan dalam iman akan memperoleh kehidupan kekal.
[hening sejenak] 

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN 

P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.

U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohonkepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, 
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. 

P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita. 
U : Amin. 

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN 

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini] 

P : Kemuliaan kepada Allah di surga 
U : dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya. 
P : Kami memuji Dikau, 
U : Kami meluhurkan Dikau. 
P : Kami menyembah Dikau, 
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar. 
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa. 
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal. 
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa. 
P : Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami. 
U : Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami. 
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami. 
U : Karena hanya Engkaulah kudus. 
P : Hanya Engkaulah Tuhan. 
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus. 
P : bersama dengan Roh Kudus, 
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA 

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]

Ya Tuhan, kami bersyukur atas karya agung-Mu yang melindungi dan memelihara kehidupan kami. Melalui banyak cara, Engkau juga menuntun kami agar hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Semoga kami selalu mengarahkan hati kami kepada-Mu dan menjalankan perintah-perintah-Mu dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang 
segala masa. 
U : Amin. 

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya 
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. 

07. BACAAN PERTAMA (Mal. 4:1-2a) 

L : Bacaan dari Kitab Maleakhi.

Sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. 
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah. 

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 98:2b) 

Tuhan datang untuk mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Mzm. 98:5-6, 7-8, 9abc 

Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring,
dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN!(Refren)

Biarlah gemuruh laut serta isinya, dunia serta yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama
(Refren)

Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan,sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. 
Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (2Tes. 3:7-12) 

L : Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika.

Saudara-saudari, kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah. 

10. ALLELUIA (Luk. 21:28) 

P : Alleluia
U : Alleluia
P : Bangkitlah dan angkatlah mukamu,sebab penyelamatmu sudah dekat.
U : Alleluia

11. INJIL (Luk. 21:5-19) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai  barang persembahan, berkatalah Yesus: "Apa yang  kamu lihat di situ akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru,bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebabsemuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera."Ia berkata kepada mereka: "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari 
langit. Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan 
penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulupembela anmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."
P : Demikianlah Injil Tuhan. 
U : Terpujilah Kristus. 

12. RENUNGAN HARIAN KATOLIK

Bacaan Injil hari ini berbicara tentang akhir zaman. Kisah ini dimulai dengan nubuat Yesus tentang keruntuhan Yerusalem dan kemudian dilanjutkan dengan peneguhan Yesus terhadap penderitaan atau penganiayaan yang akan dialami oleh para murid-Nya. Kita dalami dua topik ini untuk perkembangan iman kita. Pertama, keruntuhan Yerusalem. Ketika beberapa 
orang mengagumi keindahan Bait Allah dan berbagai persembahan, Yesus malah berbicara tentang keruntuhannya. Ia menubuatkan kehancuran Yerusalem dan juga Bait Allah tersebut. Bangunan yang menjadi simbol kehadiran Allah itu kemudian runtuh oleh serangan kekaisaran Romawi sekitar tahun 70 Masehi. Pesannya sederhana saja. Kita tidak bisa mengandalkan hal-hal material. Bangunan-bangunan seperti itu bisa dibangun. Ia bisa pula runtuh atau dihancurkan. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bangunan diri kita, bangunan hati kita. Apakah kita cukup kuat membangun fundasi rumah iman kita agar ia tidak mudah runtuh atau diruntuhkan? Kadangkala orang hanya memperhatikan penampilan lahiriah yang 
indah, gemilang, dan menakjubkan, tetapi urusan batiniahnya rapuh dan mudah dirobohkan. Ini tampak ketika orang tidak kuat menghadapi tantangan, cara hidup yang tidak teratur, selalu menimbulkan konflik, dan sebagainya. Jika bangunan hati atau batin kita baik, kita tidak akan mungkin mudah diruntuhkan. Malah, kita bisa memberikan kekuatan bagi sesama 
kita dalam menghadapi tantangan dan cobaan hidup.Kedua, bertahan dalam penderitaan. Yesus juga menasihati para murid-Nya untuk bertahan dalam penderitaan. Ini disebabkan karena ajaran Yesus merupakan ajaran baru yang membutuhkan penjelasan yang baik. Sayangnya, para pengikut-Nya adalah orang-orang sederhana. Penjelasan mereka mungkin terbatas. Karena itu, mereka diminta untuk memberikan penjelasan dengan kesaksian hidup mereka. Bertahan dalam penderitaan adalah salah satu cara kesaksian. Di tengah dunia zaman kini, kita diminta lebih kuat lagi untuk bertahan dalam penderitaan dan memberikan kesaksian. Ketika banyak orang mulai meragukan keberadaan Tuhan dan enggan mengikuti kegiatan 
rohani, sikap dan tutur kata kita yang baik merupakan kesaksian yang baik yang menunjukkan buah yang baik dari kedekatan kita dengan Tuhan. Ketahanan kita dalam memberikan kesaksian adalah cara terbaik dalam upaya mewartakan Kabar Gembira keselamatan Tuhan. Semoga kita tidak menyerah dalam memberikan kesaksian hidup yang benar di tengah keluarga dan masyarakat kita. Tuhan pasti memberkati dan melindungi kita sekalian. 

13. HENING 
14. SYAHADAT 

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT 

P : Saudara-saudari terkasih, marilah berdoa kepda Allah Bapa yang selalu siap melindungi kita dari segala marabahaya:
P : Bagi pemimpin Gereja. Semoga Bapa Suci, para Uskup dan para imam menjadi pembimbing kita yang meneguhkan dalam mengarungi peziarahan 
hidup di dunia yang penuh dengan tantangan. 
Marilah kita mohon……
P : Bagi perdamaian dunia. Semoga para pemimpin bangsa tetap tunduk dalam bimbingan Tuhan, supaya dapat menahan diri dalam penggunaan senjata yang dapat menghancurkan bumi dan umat manusia. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang sungguh berkekurangan. Semoga mereka mendapatkan perlindungan Allah dan memperoleh bantuan dari sesamanya, sehingga mereka dapat menjalani hidup ini dengan lebih baik. Marilah kita mohon…
P : Bagi kita semua. Semoga kita senantiasa meningkatkan hidup doa, baik secara pribadi 
maupun secara bersama, dan saling mendukung dalam segala kebaikan, supaya kita siap menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan hidup. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. 
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang mahakuasa, Putra-Mu telah datang ke dunia dan tinggal di antara kami. Dengan kekuatan cinta kasih dan rahmat-Mu, kami takkan jemu-jemunya berbuat baik, sekarang dan sepanjang hidup kami.
U : Amin

16. KOLEKTE 

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi. 

17. DOA PUJIAN 

P : Saudara-saudari yang terkasih, setelah menyadari karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita memuji Dia:
Terpujilah Engkau di Surga.
U : Terpujilah Engkau di Surga. 
P : Allah Bapa yang maharahim, kami memuji nama Mu, karena Engkau telah mengangkat kamimenjadi putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga. 
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau memelihara kami dengan menyediakan segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga. 
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa. Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga. 
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan mendampingi hidup kami, dan 
menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga. 
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian 
bagi-Mu dengan berseru:

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B). 

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. 

Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:

Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:

P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Dapat dilaksanakan Salam Damai. 
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut: 

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.

P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). 
[hening sejenak]

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari Segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. 
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan: 
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali. 
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya. 
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Biasa.

21. MENDOAKAN MAZMUR 23 

[bisa didoakan oleh dua orang atau dua kelompok]

Tuhan adalah gembalaku,takkan kekurangan akuIa membaringkan aku 
di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, 
di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad, Amin

22. AMANAT PENGUTUSAN 

P : Saudara-saudari, Yesus memperingatkan orang agar tidak hanya mengagumi keindahan dunia karena semuanya akan hilang. Keruntuhan dunia akan terjadi. Kita juga akan meninggalkan dunia ini menuju dunia yang baru di mana kita bersatu dengan para kudus, memandang Tuhan dan memuliakannya selamanya. Untuk itu, kita perlu 
mempersiapkan hati kita dengan baik. Kita perlu mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Mari kita pulang dan kita wujudkan kedekatan kita dengan Tuhan dalam hidup harian kita. Semoga kita setia kepada Tuhan.

23. DOA PENUTUP 

P : Marilah kita berdoa, Tuhan yang kekal dan mahakuasa, kami bersyukur telah menimba kekuatan dari perayaan kudus ini. Sabda-Mu menggema dalam hati kami dan meneguhkan kami. Kuatkanlah kami agar kami setia kepada-Mu dan selalu mendekatkan diri kami kepada-Mu.Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. 
U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN 

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. 

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS. 

U : Amin. 
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

25. PENGUTUSAN 

P : Marilah pergi, kita diutus 
U : Amin. 

26. LAGU PENUTUP. (Sumber: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved