ViralLokal NTT
Viral, Warga Bongkar Aspal Lapen Jalan Paka-Langgo Manggarai, Ini Kata Warga dan Kontraktor
Aksi tersebut semakin mengejutkan ketika pria berbaju hitam beberapa kali mengangkat gumpalan aspal dengan
Penulis: Robert Ropo | Editor: Nofri Fuka
Ringkasan Berita:
- Viral di media sosial warga paksa bongkar aspal Aspal Lapen Jalan Paka-Langgo Manggarai
- Informasi yang diperoleh aksi tersebut dilakukan karena warga kecewa dengan kualitas pekerjaan yang dilakukan
- Pihak kontraktor juga turut memberikan klarifikasi terkait video viral itu
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo
TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Media sosial kembali digemparkan oleh aksi warga yang membongkar aspal lapen di ruas Jalan Paka–Langgo, Desa Golo Muntas, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai. Aksi tersebut viral setelah dua video berdurasi 56 detik dan 18 detik beredar luas dan memicu perdebatan publik mengenai kualitas proyek jalan di daerah tersebut.
Dalam video berdurasi 56 detik, terlihat tiga pria seorang mengenakan baju hitam dan dua lainnya berbaju merah tengah mencungkil material aspal langsung dengan tangan kosong. Salah satu pria lain tampak memegang benda menyerupai batang kayu atau pisau, sementara seorang lainnya menggunakan skop untuk mengangkat pecahan material yang sudah terkelupas.
Aksi tersebut semakin mengejutkan ketika pria berbaju hitam beberapa kali mengangkat gumpalan aspal dengan mudah lalu menunjukkannya ke arah kamera, seolah menegaskan betapa rapuhnya hasil pekerjaan tersebut.
Sementara itu, video 18 detik memperlihatkan kerumunan warga di lokasi yang sama. Mereka tampak mengamati badan jalan yang sudah mengelupas meski baru dikerjakan. Kondisi aspal lapen yang rusak itu menjadi sorotan utama warga setempat.
Baca juga: Viral, Aksi Brutal Oknum Polisi Pukul 2 Siswa di SPN Kupang Polda NTT
Saat dikonfirmasi Senin, 17 November 2025, warga Desa Golo Muntas, Aloysius Jenudin, membenarkan dirinya adalah salah satu warga yang terekam dalam video viral tersebut.
Menurutnya, aksi membongkar aspal itu dilakukan karena warga kecewa dengan kualitas pekerjaan yang dinilai tidak layak.
“Kami bongkar karena hasil pekerjaannya tidak berkualitas. Aspalnya bisa dicabut pakai tangan,” ungkap Aloysius.
Ia menegaskan bahwa pembongkaran itu dilakukan bersama warga dan bahkan mengajak petugas sub proyek untuk ikut melihat langsung kondisi jalan tersebut.
Aloysius juga menepis kabar bahwa dirinya menggunakan linggis atau alat pembongkar lainnya.
“Tidak benar kami pakai linggis. Saya bongkar pakai tangan saja,” tegasnya.
"Jadi saya bongkar pakai tangan, bukan pakai linggis," tambahnya.
Aloysius juga mengatakan, panjang pekerjaan jalan itu 2 kilometer, saat mereka bongkar itu pekerjaan pembangunan aspal lapen itu sudah 200 meter dan saat pembongkaran dilakukan, pekerjaan aspal itu sudah dikerjakan 2 hari sebelumnya.
"Jadi dua hari setelah mereka kerja baru kami cek kembali ke belakang yang mereka sudah kerja dan kami lihat kerjanya tidak berkualitas sehingga kami bongkar. Kita bongkar pakai tangan dan waktu bongkarnya juga bersama subnya. Saya panggil dia (petugas sub) supaya kita bongkar sama-sama untuk perbaik lagi nanti," ujarnya.
Aloysius mengaku sempat diintimidasi pasca ia melakukan pembongkaran aspal itu. "Yang saya jengkel itu saat selesai bongkar, saya diintimidasi oleh pengawas lapangan, sehingga itu yang membuat saya muat ke media," kata dia.
Sementara itu, Albert Wajong kontraktor yang melakukan pekerjaan jalan tersebut yang ketika dikonfirmasi TRIBUNFLORES.COM, menegaskan bahwa pemberitaan di media sosial terkait jalan baru selesai dikerjakan rusak itu tidak benar, tetapi ada pengrusakan dilakukan oleh salah satu warga menggunakan linggis.
Meski demikian, kata dia, persoalan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan karena masih ada hubungan keluarga antara dirinya dengan warga yang melakukan pembongkaran itu.
"Saya yang kerja jalan ini, yang diberitakan di medsos salah bukan jalan baru selesai dikerjakan rusak tetapi pengrusakan oleh salah satu warga menggunakan linggis, itu tepatnya hari kamis, saya waktu itu berada di Ruteng beli semen, setelah dengar laporan dari tenaga kerja terjadi pembongkaran saya langsung ke lokasi, dan saya langsung ke rumah orang yang bongkar, dan masalahnya sudah selesai karena yang bongkar juga masih ada hubungan keluarga dengan saya," ungkapnya.
Berdasarkan data yang diperoleh TRIBUNFLORES.COM, proyek lapen paket jalan Paka-Langgo sebesar Rp 1.490.006.200 yang bersumber dari dana alokasi umum (DAU) tahun anggaran 2025 dengan kontraktor pelaksana CV Wae Nunang. (rob)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
| Anak Muda di Sikka Ini Ubah Ubi Talas jadi Produk Bernilai Tinggi, Viral dengan Brand 'Roset Rohe' |
|
|---|
| Viral, Aksi Brutal Oknum Polisi Pukul 2 Siswa di SPN Kupang Polda NTT |
|
|---|
| Viral Aksi Warga Panjat Tiang Saat Acara Pesta di NTT Tuai Pro - Kontra di Media Sosial |
|
|---|
| Viral Jangkar Kapal Wisata Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Ini Respon KSOP |
|
|---|
| Viral! Kenalan di Facebok Kakek dari NTT Ini Nekat ke Ambon Temui Pacar, Berujung Akun Diblokir |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Jalan-Paka-Langgo-Satarmese.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.