Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Hari Selasa 18 November 2025, Kasih yang Menyelamatkan
Mari simak renungan Katolik hari ini Selasa 18 November 2025. Tema renungan Katolik hari ini kasih yang menyelamatkan.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Renungan Harian Katolik
KASIH YANG MENYELAMATKAN
Tindakan kasih sungguh menyelamatkan. Ia tidak pertama-tama
menghakimi dosa seseorang, tetapi menunjukkan cara bagaimana supaya
orang itu dapat diselamatkan dari belenggu dosanya. Hal itulah yang
dialami oleh Zakheus, kepala pemungut cukai. Ia seorang kaya. Ia ingin
melihat Yesus namun tidak berhasil karena badannya pendek. Barangkali,
dia sudah pernah mendengar tentang Yesus yang mengasihi orang-orang
berdosa. Maka, ia berlari mendahului orang banyak lalu memanjat pohon.
Betapa terkejutnya dia ketika Yesus bersabda, “Zakheus, segeralah turun,
sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu” (Luk.19:5).
Lalu ia menerima Yesus dengan sukacita. Orang yang sungguh-sungguh
menyadari dosanya, biasanya lebih menunjukkan ungkapan pertobatan
daripada mereka yang pura-pura berdosa. Mereka bersikap munafik;
seolah-olah membutuhkan Tuhan, tetapi sejatinya tidak. Tindakan Yesus
yang berkenan berjumpa dengan Zakheus pasti menuai kritikan dari
orang-orang munafik. Mereka berkata, “Ia menumpang di rumah orang
berdosa.” Mentalitas ini masih kita rasakan di zaman ini. Budaya beriman
kita masih sering berhenti pada penilaian berdosa dan suci, baik dan
jahat. Pikiran seperti akan menghambat pertumbuhan dan kedewasaan
dalam beriman. Ketika Yesus masuk ke rumah Zakheus, terjadi
pertobatan yang sangat besar.
Ia berkata, “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang
kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat” (Luk.19:8).
Gereja sebagai komunitas orang beriman dipanggil oleh Tuhan untuk
melaksanakan perintah kasih. Dalam Katekismus 1823, dikatakan bahwa
Yesus membuat kasih menjadi suatu perintah baru. Karena Ia mengasihi
orang-orang-Nya "sampai pada kesudahannya", Ia menyatakan kasih
yang Ia terima dari Bapa-Nya. Melalui kasih satu sama lain, para murid
mencontoh kasih Yesus, yang mereka terima dari Dia.
Karena itu Yesus berkata: "Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah
mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.” Dan juga: "Inilah
perintah-Ku: yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah
mengasihi kamu.” Santo Paulus melukiskan gambaran mengenai kasih
yang sungguh mengagumkan yaitu sabar, murah hati, tidak cemburu,
tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak
sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak
menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan,
tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala
sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala
sesuatu.
Kasih yang sedemikian indah ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita
bersama. Berani menerima Yesus dalam hati, berani juga menerima
ajaran-Nya dalam hidup sehari-hari. Santo Paulus berkata, “Sekalipun
aku memiliki segala sesuatu dan sanggup melaksanakan segala sesuatu,
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Dan sekalipun aku mempunyai segala keistimewaan, pelayanan, dan juga
kebajikan tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada
faedahnya bagiku” (1 Kor 13:1-4). Dengan berusaha hidup dalam kasih,
kita sesungguhnya telah mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Tuhan memang membenci dosa, tetapi Dia jelas tidak membenci orang
berdosa. Justru sebaliknya, Tuhan mengasihi orang-orang seperti ini dan
semua manusia tanpa terkecuali, termasuk Zakheus, anda dan saya.
Justru untuk orang-orang berdosa seperti kitalah Tuhan Yesus datang ke
dunia demi membebaskan dan menyelamatkan kita. Dan ketika kita mau
membuka hati untuk kehadiran Tuhan di dalam hidup kita, kita pasti
diubah, dibebaskan dan akhirnya memperoleh keselamatan. Zakheus
melakukan pilihan yang tepat, membuka hati, berjumpa dengan Tuhan
Yesus, dan diapun diubah dan diselamatkan, sebagaimana tertulis dalam
Lukas 19:8-10,
Doa:
Tuhan, hari ini Engkau mengajari kami dengan pengalaman Zakeus.
Ajarilah kami untuk berani bersikap seperti Zakeus. Semoga kelemahan
dan kedosaan kami tidak menjadikan kami semakin takut untuk datang
kepataMu. Bantulah kami untuk senantiasa melakukan yang terbaik
dalam hidup kami. Ajarilah kami untuk turut serta peduli pada sesama
kami dimanapun kami berada. Sebab Engkaulah juru selamat kami, kini
dan selamanya.
Amin.Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Selasa. Salam doa dan
berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa
dan Putera dan Roh Kudus....Amin. (sumber The katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/PATER-JOHN-LEWAR-SVD-Sosok-Pater-John-Lewar-SVD.jpg)