Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 23 November 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak teks misa Minggu 23 November 2025. Teks misa lengkap renungan harian katolik. Ikuti misa hari Minggu dengan penuh iman.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
KIRAB - Salib IYD saat diarak menuju Gereja Wairumbia, Maumere. Mari simak teks misa Minggu 23 November 2025. Teks misa lengkap renungan harian katolik. Ikuti misa hari Minggu dengan penuh iman. 

Kepada-Mu suku-suku berziarah,  yakni suku-suku TUHAN,  untuk bersyukur kepada nama TUHAN  
sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan,  kursi-kursi milik keluarga raja Daud. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Kol. 1:12-20)  

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose. 

Saudara-saudari, kami mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.

Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Mrk. 11:9,10) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! * Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapa 
kita Daud. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 23:35-43)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. 

Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." Juga prajurit-prajurit mengolokolokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" Ada juga 
tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah raja orang Yahudi". Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, 
tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."  Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila 
Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kita memasuki pekan terakhir dari Tahun Liturgi. Fokus utama dalam perayaan ini adalah Yesus Kristus yang menjadi Raja Semesta Alam. Dalam bacaan Injil tadi, kita mendengarkan permintaan seorang penjahat agar Yesus mengingatnya ketika Ia datang sebagai seorang Raja. Ia pun dijanjikan kebahagiaan kekal di dalam Firdaus bersama Yesus. Yesus adalah Raja damai, yang memberikan kedamaian bagi orang yang bertobat dan kembali kepada-Nya.  Yesus sama sekali tidak menanggapi seorang penjahat lain yang menghujat-Nya. Alasannya tidak terletak pada penghujatan yang dilakukannya, melainkan pada tidak adanya kesadaran diri bahwa ia berdosa. Mungkin maksudnya baik, yaitu untuk memohonkan penyelamatan dari penderitaan salib. Namun, ia memiliki cara yang salah dalam mengekspresikan keinginannya. Ia menghujat Yesus 
dan permintaannya bernada menghina Yesus.  Terhadap orang yang tidak bertobat ini, Yesus tidak memberikan tanggapan. Ia mau agar orang itu menyadari keadaan dirinya dan bertobat. Ia juga tidak 
menjanjikan Firdaus seperti yang dilakukan-Nya terhadap penjahat yang menyadari dirinya sebagai 
orang berdosa. Untuk orang yang tidak menyadari kedosaannya, pengampunan apapun tidak akan berguna baginya. Pengampunan hanya terjadi pada orang yang menyadari kesalahannya. Jika orang tidak merasa bersalah, ia tidak akan mungkin mendapatkan pengampunan.  Jika kita ingin untuk berada bersama Yesus dalam kemuliaan Kerajaan-Nya, maka kita mesti selalu membaharui diri kita dan bertobat dari dosa-dosa kita. 
Kadangkala memang tidak mudah untuk bertobat, terutama karena kita sudah amat terbiasa dengan dosa-dosa kita. Nasib akhir hidup kita pun ditentukan oleh pertobatan ini. Pada perayaaan Yesus Kristus Raja Semesta Alam ini, mari kita bangkitkan kembali iman kita agar kita kuat dalam upaya pembaharuan diri kita. Semoga Yesus merajai hati dan hidup kita, sehingga seluruh hidup kita menjadi tanda kehadiran Allah yang meraja dan menyelamatkan umat manusia. Tuhan memberkati.  

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada 
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved