Misa Hari Minggu
Teks Misa Minggu 23 November 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak teks misa Minggu 23 November 2025. Teks misa lengkap renungan harian katolik. Ikuti misa hari Minggu dengan penuh iman.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa yang telahmengutus Sang
Kristus, Tuhan dan Raja semesta alam, sumber keselamatan bagi semua orang, dengan berseru: Rajailah kami, umat-Mu.
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi Gereja. Kita berdoa untuk Bapa Suci, para Uskup, para imam, dan kaum beriman, supaya
dalam kehidupan sehari-hari selalu tunduk kepada bimbingan Allah, sehingga umat Allah bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kehendak Bapa di surga. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi para pemimppin negara. Semoga para pemimpin negara tidak menyalahgunakan kekuasaan, tetapi mempergunakannya dengan bijaksana untuk kepentingan rakyat, bukan kesejahteraan diri sendiri, sehingga melalui mereka kita dapat melihat kehendak Tuhan.. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi orang-orang yang mengalami penindasan.Kita berdoa semoga Tuhan mengutus orang-orang yang
membantu mereka menemukan kembali kekebasan dan kebahagiaan. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi orang-orang yang tekun berjuang demi keadilan. Semoga mereka yang tak pernah Lelah berjuang demi tegaknya keadilan dan kedamaian diberkati Tuhan dalam usahanya untuk membangun dunia baru yang membahagiakan. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu. lebih
P : Bagi kita semua. Semoga kita tidak mendewakan kekuatan manusiawi dalam berbagai prestasi yang telah kita capai, tetapi dengan rendah hati mengakui karya Allah dalam segala usaha yang kita jalani. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah permohonan kami, ya Bapa. Dengarkanlah dan kabulkanlah, sebab kami berdoa kepada-Mu dalam Kristus, Raja kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang
berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, kebijaksanaan Allah sungguh tak terselami. Orang yang hina diangkatNya, dan orang yang rendah hati ditinggikan-Nya. Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan. Nama Tuhan harus dimasyhurkan sekarang dan selama-lamanya. Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa; kemuliaan-Nya mengatasi langit. Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat
ke langit dan ke bumi? Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,
untuk mendudukkan dia bersama para bangsawan, bersama para bangsawan bangsanya. Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Dari sebab itu, ya Allah, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. -------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Kristus Raja.
21. MENDOAKAN MAZMUR 150
[Bisa didoakan bergantian antara dua orang atau dua kelompok]
Haleluya!
Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Yesus menjanjikan kehidupan kekal kepada seorang penjahat yang bertobat. Kita pun diajak untuk selalu mengakui dosa kita kepada Tuhan, agar kita pun diterima ke dalam persekutuan orang-orang yang diselamatkan. Mari kita saling menolong agar hiduplah iman yang benar di tengahtengah dunia kita.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, Engkau memberikan jaminan hidup abadi bagi setiap orang yang bertobat. Semoga karena kekuatan Sabda-Mu ini, kami senantiasa membaharui diri kami, agar kami pun menjadi layak ikut serta dalam kehidupan abadi di dalam kerajaan abadiMu, tempat Engkau meraja selamanya. Engkaulah Raja kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
(Sumber; P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Salib-IYD-saat-diarak-menuju-Gereja-Wairumbia-Maumere.jpg)