Demo di Malaka

Demo di Malaka, Anggota DPRD Egidius Atok Ajak Tertawa hingga Sebut DPRD Uang Banyak

“Ya betul, DPRD memang punya uang banyak, tapi kami juga punya tanggung jawab sosial setiap hari,” ujarnya.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/KRISTOFORUS BOTA
DIALOG  - Dialog di Kantor DPRD Malaka, Anggota DPRD, Egidius Atok minta masyarakat tertawa dan jangan tegang, Kamis (18/9/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Kristoforus Bota

TRIBUNFLORES.COM, BETUN - Dalam suasana mencekam ketika puluhan massa peserta seleksi PPPK kategori R4, R3, dan R3T menyampaikan keluhannya di ruang sidang utama DPRD Kabupaten Malaka, sebuah pemandangan ironis justru terjadi, Kamis (18/9/2025).

Alih-alih menunjukkan empati, salah satu anggota DPRD dari Fraksi Demokrat, Egidius Atok, yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi I, dengan enteng mengajak semua pihak untuk tertawa.

“Mari kita tertawa dulu, tidak usah tegang,”ucapnya.

Baca juga: Pengamat Politik Sentil Sikap Bungkam DPRD Malaka atas Kasus Dugaan Korupsi RS Pratama Wewiku

 

Sontak, pernyataan itu menyulut reaksi sinis dari massa. Sekitar puluhan orang yang hadir, duduk berdesakan di lantai beralaskan karpet biru, hanya bisa menatap dengan wajah masam. Mereka yang sebagian besar sudah mengabdi lama di Kabupaten Malaka tidak menemukan sedikit pun alasan untuk tertawa.

Sementara itu, para wakil rakyat tampak tetap duduk di kursi empuk mereka dengan mendengarkan sambil berbalas dialog atas keluhan yang disampaikan masa.

Seorang peserta aksi bahkan melontarkan sindiran keras, “Enak kamu katawa, karena punya gaji tinggi, jadi tertawa saja karena uangmu banyak,” serunya dengan nada getir.

Alih-alih merasa tersindir, Egidius justru kembali tersenyum santai. 

“Ya betul, DPRD memang punya uang banyak, tapi kami juga punya tanggung jawab sosial setiap hari,” ujarnya.

Pernyataan itu bukannya meredakan ketegangan, justru semakin mempertebal rasa kecewa di dada massa yang hadir. Mereka datang dengan harapan kepastian, namun pulang dengan ironi yakni suara mereka dibalas tawa.

Egidius kemudian melanjutkan dengan menyebut bahwa Bupati masih terus mengupayakan tambahan 1.038 kuota PPPK paruh waktu yang tekah diajukan ke pemerintah lusat. Namun di tengah rasa frustasi, janji itu terdengar bagai angin lalu.

Bagi para pejuang PPPK, hari itu menjadi catatan pahit. Ketika nasib rakyat kecil justru dijadikan bahan humor oleh wakil rakyat yang mestinya memperjuangkan mereka. (ito).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved