Berita Manggarai Barat

21 Anak di SDI Nanga Na’e Manggarai Barat Tak Dapat MBG, Ada Apa?

Kepada TRIBUNFLORES.COM, Senin (6/10/2025), Kepala SDI Nanga Na'e, Sene Zailnus meminta pihak

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM / PETRUS CHRISANTUS GONSALES 
Pelaksanaan MBG Hari Pertama di SDI Nanga Na'e, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Petrus Chrisantus Gonsales 

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Sebanyak 21 siswa SDI Nanga Na'e, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, tidak mendapat pelayanan Makan Bergizi Gratis (MBG) dari total 161 penerima manfaat.

21 siswa tersebut merupakan siswa kelas jauh SDI Nanga Na'e yang berada di kampung Lobo Usu.

Kepada TRIBUNFLORES.COM, Senin (6/10/2025), Kepala SDI Nanga Na'e, Sene Zailnus meminta pihak SPPG dan Mitra MBG bisa mengakomodir 21 siswa tersebut sebagai penerima manfaat.

"Saya sudah usulkan pihak dapur, bagaimana pun mereka harus dilayani," tuturnya.

 

Baca juga: SPPG MBG Macang Tanggar Layani 1.153 Penerima, Sempat Kekurangan Lauk Ayam 

 

 

Lebih lanjut, Sene menyampaikan usulannya pun direspon mitra MBG Macang Tanggar.

"Nanti kami usulkan. Itu jawaban mereka dari dapur," katanya.

Kata dia, hari pertama pelaksanaan MBG di SDI Nanga Na'e menyita waktu kegiatan belajar mengajar (KBM)  siswa dan guru. Sebab, proses pendistribusian menu makan ke kelas-kelas dilakukan oleh para guru sehingga proses KBM pun harus diberhentikan sementara.

"Kalau bebankan guru-guru untuk antar, saya rasa rumit juga," ujar Sene.

Ia menuturkan belum ada siswa-siswi yang komplain terkait menu makan yang disiapkan. Menurutnya hari pertama pelaksanaan MBG di SDI Nanga Na'e berjalan baik.

Pantauan TRIBUNFLORES.COM, para siswa-siswi SDI Nanga Na'e menyantap dengan lahap menu makan yang disiapkan.

Menu makan yang disiapkan yakni ayam goreng, tahu kecap, sayur tumis dari labu dan wortel, nasi, dan buah jeruk.

Diketahui SDI Nanga Na'e menjadi salah satu penerima manfaat MBG yang dilayani mitra MBG Macang Tanggar.

Secara terpisah, kepala SPPG Macang Tanggar, Rofifah saat dikonfirmasi menyampaikan 21 siswa kelas jauh SDI Nanga Na'e belum dapat dilayani karena dianggap melawan aturan pendistribusian soal jarak tempuh dan waktu tempuh.

"Kalau 20 an siswa di SD Nanga Na'e tidak dapat, itu karena jarak tempuhnya tidak memenuhi. Karena itu berhubungan dengan kualitas yang akan kita sampaikan nanti," tutur Rofifah.

Kata dia, kalau jarak tempuhnya terlalu jauh, dikhawatirkan saat sampai di tempat makanannya bukan dalam kondisi yang baik.

Ia menuturkan sesuai juknis dari Badan Gizi Nasional, jarak tempuhnya 6 kilo meter, dan waktu tempuh 20 menit.

Namun terkait jarak dan waktu menuju kampung Lobo Usu, Rofifah mengaku pihak SPPG Macang Tanggar belum melakukan survei lokasi.

"Belum survei. Tapi itu jalan rusak sekitar 2 kilo," tuturnya. 

SPPG Macang Tanggar memiliki dua armada untuk mendistribusikan menu MBG. 

Sedangkan mitra MBG Macang Tanggar, Valdo Jehabut menuturkan terkait persoalan 21 siswa SDI Nanga Na'e yang belum mendapat pelayanan, akan didiskusikan kembali bersama pihak-pihak terkait.

"Nanti mungkin kita akan diskusi lagi dengan asisten lapangan mengecek seluruh jumlah murid dari SD Nanga Na'e tadi, dan kita akan diskusi lagi bersama ketua dapur. Sudah pasti yang belum terlayani kita akan layani," kata Valdo. (moa)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved