MBG di Sikka

Dinkes Sikka Bentuk TRC MBG dan Minta Guru Tolak Makanan Tidak Layak Konsumsi

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus menegaskan bahwa tim tersebut bekerja selama 24 jam guna mengatasi persoalan MBG.

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Hilarius Ninu
TRibun Flores.Com
PLT Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus saat memberikan keterangan kepada wartawan di ruang kerjanya. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORE.COM, MAUMERE- Dinas Kesehatan Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah membentuk tim reaksi cepat (TRC) untuk mengantisipasi adanya kasus karacunan makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Sikka, NTT. 

PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus menegaskan, kalautim tersebut bekerja selama 24 jam. 

"Tim reaksi cepat itu bekerja 1 x 24 jam apabila dalam pemberian makanan bergizi gratis kepada penerima manfaat ini ada masalah, maka tim akan bergerak lebih cepat untuk mengantisipasi," ujarnya Sabtu 27 September 2025 di Maumere.

Petrus mengungkapkan bahwa tim tersebut sudah menangani dua kasus dugaan keracunan MBG yang terjadi di SMK Yohanes XXIII Maumere dan SMK Negeri 1 Maumere. 

 

 

Baca juga: Anggota DPR RI Sebut Keracunan MBG Musibah Nasional, Minta Presiden Tinjau Kembali

 

 

 

 

 

Berdasarkan hasil pemeriksaan, keracunan tersebut bukan bersumber dari makanan bergizi gratis. 
 
Kendati demikian, ia menegaskan,pihak sekolah dan penyedia makanan harus lebih memperhatikan kualitas bahan baku dan cara pengolahan.

"Guru berhak menolak makanan yang tidak layak untuk dikonsumsi anak-anak," tegasnya.

Untuk meningkatkan kualitas makanan, Dinas Kesehatan telah melatih 47 orang yang terdiri dari pemilik dan penyedia makanan, tentang higiene, sanitasi dan penyajian makanan siap saji.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved