Dapur MBG Sejahtera Desaku Layani 3.473 Penerima Manfaat di Labuan Bajo Manggarai Barat

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO – Selama sepuluh bulan beroperasi, Dapur MBG Sejahtera Desaku di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, telah melayani 3.473 penerima manfaat yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui dan balita.

Pemilik dapur, Kosmas Semen Janggaat, menjelaskan bahwa fasilitas dapur telah memenuhi standar keamanan pangan, dengan ruang kering, ruang basah, ruang alat makan dan masak, serta freezer untuk penyimpanan bahan makanan.

Setiap pagi, tim lapangan melakukan koordinasi dengan penanggung jawab sekolah (PIC) untuk memastikan menu yang dikirim aman bagi anak-anak, terutama yang memiliki alergi terhadap bahan tertentu.

“Program ini dibuat oleh Bapak Presiden sebenarnya untuk menggerakkan ekonomi, bagaimana petani dan peternak hidup dalam program ini. Orang hanya melihat MBG dari sisi makanannya, padahal program ini sangat dahsyat,” ujar Kosmas dalam talkshow Flores Bicara yang digelar TribunFlores.com.

Baca juga: Satgas MBG Manggarai Barat Buka Peluang Kemitraan bagi Pelaku Usaha Lokal

Dapur MBG Sejahtera Desaku tak hanya fokus menyediakan makanan bergizi, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi masyarakat lokal. 

Kosmas menegaskan pihaknya tidak menggunakan bahan beku (frozen food) agar hasil panen petani dan ternak warga sekitar dapat terserap maksimal.

Dalam pengelolaannya, dapur ini melibatkan 47 relawan dan dua sopir yang bekerja secara bergiliran. Proses memasak dimulai sejak pukul 22.00 malam, agar makanan tiba di sekolah tepat waktu setiap pagi.

Kosmas mengakui, pada hari pertama pelayanan sempat terjadi keterlambatan akibat penyesuaian waktu, namun kini seluruh kegiatan berjalan sesuai jadwal.

“MBG ini bukan soal makan enak, tapi makan untuk perbaikan gizi. Kadar gizinya ditakar oleh ahli gizi supaya anak-anak bisa mencapai generasi emas,” jelasnya.

Menurut Kosmas, program Makan Bergizi Gratis (MBG) sangat membantu anak-anak sekolah yang kerap berangkat tanpa sarapan. Kini, mereka dapat menikmati menu bergizi seimbang di sekolah tanpa perlu membawa uang jajan.

“Program MBG ini bukan program cari makan enak, tapi untuk pemenuhan gizi. Untuk para ibu, terus dukung MBG. Kalau ada kekurangan, kami siap dikritik,” tambah Kosmas.

Perjalanan Dapur MBG Sejahtera Desaku

Kosmas juga menceritakan perjalanan panjang dalam mempersiapkan dapur MBG Sejahtera Desaku. Persiapan dimulai sejak September 2024, di tengah keterbatasan modal dan sumber daya. Namun, berkat kerja keras dan komitmen tim, dapur kini berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan.

“Semua lancar karena SOP sudah ditetapkan, termasuk ruangan ber-AC, sehingga tim nyaman bekerja,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa semangat utama di balik dapur MBG bukan sekadar menyediakan makanan, melainkan mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan gizi masyarakat, sekaligus mendorong perekonomian lokal.

“Kami berjuang menyukseskan program ini karena kami melihat manfaatnya luar biasa. Bukan hanya tentang makan siang bergizi, tapi juga tentang menggerakkan ekonomi masyarakat,” tutup Kosmas.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News