Imam Keuskupan Ruteng Meninggal
Sosok Alm. Romo Yohanes Samur Pr Dimata Umat Katolik yang Ia Layani
RD. Romo Yohanes Samur bukan hanya seorang gembala bagi umat di paroki, tetapi juga seorang sahabat bagi para
TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Kepergian Romo Yohanes Samur Pr ke pangkuan Bapa di surga meninggalkan duka yang mendalam duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat, kenalan yang ditinggalkan.
Orang yang mengenal pribadi Romo John sangat merasa kehilangan imam Katolik Keuskupan Ruteng ini.
Akun Facebook @Paulus Parno dalam caption postingannya menyebut "hari ini, kami keluarga besar SDN Pejek berdoa dan mengenang Romo Yohanes Samur, Pr, seorang imam yang setia dan penuh kasih.
RD. Romo Yohanes Samur bukan hanya seorang gembala bagi umat di paroki, tetapi juga seorang sahabat bagi para pelajar. Beliau dengan tulus melayani Misa pelajar setiap bulan di berbagai sekolah, termasuk di sekolah kami. Dalam kesederhanaannya, Romo hadir membawa sukacita, doa, dan semangat iman bagi kami semua.
Baca juga: Meninggal di Semarang, Romo Yohanes Samur PR Sempat Jalani Proses Cuci Darah
Ya Tuhan, terima kasih atas hidup dan pelayanan Bapa Romo Yohanes. Terimalah Dia dalam damai-Mu yang abadi. Ampunilah segala dosaNya, dan berilah Ia tempat terbaik di surga bersama para kudus-Mu."
Pada postingan lainnya atas kepergian Romo John, akun @Apolonia Fma menulis "Terima Kasih Rm. John telah menjadi guruku di SMA St. Fransiskus Ruteng, kala itu romo masih frater TOP ... Selamat jalan dan semoga romo beristirahat dalam damai abadi."
Sementara akun lainnya @Obeth Gazaly, menanggapi kepergian Romo John dengan kerinduan dan air mata.
Ia menulis "Namanya Yohanes Samur ( Rm. John Samur, Pr) seorang imam Katolik yang sangat dihormati. Beliau pernah bertugas sebagai pastor paroki St. Stefanus Iteng kurang lebih sembilan Tahun.
Di sela-sela kesibukannya sebagai pastor paroki Iteng, Rm. John pernah menjadi kepala sekolah Pertama SMAK. St. Maria Iteng. Saya dan kawan-kawan adalah siswa angkatan pertamanya. Tentu tugas beliau sangatlah berat, antara melayani umat paroki iteng dan mendidik siswa-siswi di SMAK. St. Maria Iteng.
Bagi Rm. John tugas paling berat adalah menjaga siswa-siswinya agar tidak merokok dan berpacaran selama pendidikan. Beliau menginginkan agar selama pendidikan para siswa mengikuti aturan asrama dan sekolah. Disiplin tinggi akan menghasilkan orang-orang sukses. Katanya kala itu. Rm. John dikenal sebagai tokoh panutan bagi kami saat itu.
Peran beliau sebagai pastor paroki Iteng dan kepala SMAK. St. Maria iteng kala itu memberikan dampak yang mendalam pada komunitas paroki dan sekolah. Kombinasi peran seperti ini sering kali menciptakan pemimpin yang memiliki visi spiritual dan pendidikan yang terintegritas tinggi dan semangat melayani yang tulus.
Kepergianmu menyisahkan banyak kenangan. makan bersama di meja makan selama pendidikan di asrama menjadi moment yang sulit dilupakan bagi saya dan Pater Moses Sam. Moment kebersamaan itu mencerminkan kerendahan hati karena beliau bersedia berbagi apa yang ada di meja makan. Keakraban dan kehangatan (bahwa hubungan yang terjadi tidak hanya sebatas kepala sekolah dan siswa) tetapi juga hubungan yang di dasari oleh kasih persaudaraan yang tulus. Moment ini fokusnya adalah kehadiran dan persahabatan, bukan hanya sekadar pada formalitas dan atau kemewahan.
Kenangan yang sangat jelas itu menunjukan bahwa kebaikan dan keramahan beliau benar-benar nyata, bahkan dalam hal sesederhana berbagi makanan. Akhirnya hanya tinggal kenangan karena kepergianmu meninggalkan duka yang mendalam. Kami doakan semoga Rm. John mendapat tempat yang layak di kerajaan surga. Terang kekal abadi menyinari Bapa Romo, ya Tuhan. Istirahatlah dalam damai, Bapa Romo Yohanes Samur.Kami akan selalu mengenangmu dalam doa dan kenangan indah. Amin."
Ungkapan hati dari umat yang pernah mengenal Romo John ini menunjukkan pribadi Romo John yang sangat menyenangkan bagi semua orang.
Kepergiannya menyisakkan rindu dan kesedihan yang mendalam bagi orang-orang yang mengenalnya.Imam Keuskupan Ruteng itu sempat menjalani proses cuci darah sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir di Rumah Sakit Santa Elisabeth Semarang, Selsa 18 November 2024, pukul 02.06 WIB.
Romo John diketahui menderita penyakit ginjal. Romo John sempat menjalani perawatan intensif beberapa Waktu di RS St Elisabeth Semarang.
Jenazahnya dikabarkan akan dibawa kembali ke Keuskupan Ruteng.
Romo John lahir di Loce, Manggarai, Flores Barat pada 10 Juni 1964, Romo John menapaki jejak panggilan hidup imamat sejak remaja.
Pendidikan menengahnya ditempuh di Seminari Pius XII Kisol, sebelum kemudian melanjutkan studi Filsafat dan Teologi di Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret serta STFTK Santo Paulus Ledalero.
Ia memasuki Tahun Orientasi Rohani (TOR) pada tahun 1985 dan setelah perjalanan pembinaan yang panjang, ia ditahbiskan sebagai imam Keuskupan Ruteng pada 7 September 1994.
Melansir berbagai sumber, selama lebih dari tiga dekade pelayanan, Romo John dikenal sebagai imam yang tenang, sederhana dan dekat dengan umat. Ia pernah berkarya di berbagai wilayah, termasuk:
- Paroki Santo Stefanus Iteng, tempat ia melayani lebih dari 10 tahun.
- Paroki Sita, Manggarai Timur.
- SMA Katolik Santo Fransiskus Ruteng, di mana ia pernah dipercaya sebagai pimpinan sekolah.
Kepergian Romo John meninggalkan jejak cinta dan pengabdian yang dikenang banyak umat yang pernah dibimbing dan dilayaninya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Keuskupan Ruteng tengah mempersiapkan informasi rencana penjemputan jenazah, misa requiem dan pemakaman.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
| BREAKING NEWS: Romo Yohanes Samur PR Meninggal, Umat Keuskupan Ruteng Berduka |
|
|---|
| Misa Perdana, Romo Gergorius Berkati Orangtua dan Umat Paroki Lewolaga di Flores Timur |
|
|---|
| Syukuran 25 Tahun Imamat di Malaka, Romo Maxi Un Bria: Indah RencanaMu Tuhan |
|
|---|
| Komunitas Loka Tua Mata Api Resmi Berdiri, Romo Roni Tekankan Dua Nilai Strategis |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.