Silet Open Up Siap Tampil di Festival Jelajah Maumere, Konser Amal untuk Korban Banjir Mauponggo

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORE.COM, MAUMERE - Penyanyi lagu populer Tabola Bale, Silet Open Up, sudah tiba di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu 17 September 2025 petang.

Silet Open Up disambut Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago dan Wakil Bupati, Simon Subandi Supriadi bersama Forkopimda Sikka saat tiba di bandara Frans Seda Maumere sore tadi. Selanjutnya, Silet Open Up melakukan cek sound sebelum konser amal di lapangan Kota Baru Maumere. 

"Silet Open Up sudah tiba di Maumere dan sudah cek sound, " demikian kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, F. Even Edomeko, S.Fil, Rabu malam. 

Penampilannya dijadwalkan pada 17 September 2025 pukul 22.00 WITA hingga 23:00 WITA di Lapangan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Ragam Lomba di Festival Jelajah Maumere 2025: Dari Fashion Show hingga Hias Kendaraan Pangan Lokal

Adapun ratusan warga Kota Maumere terpantau sudah mulai memenuhi lapangan Kota Baru Maumere untuk menyaksikan penampilan Silet Open Up sejak sore tadi. 

Bupati Sikka dalam sambutannya mengatakan Konser malam ini untuk mendoakan dan berdonasi untuk warga terdampak banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT. 

Sebelum Bupati Juventus melanjutkan sambutannya, Ia mengajak seluruh undangan yang hadir untuk mengheningkan cipta untuk warga terdampak banjir bandang.

Pawai Pangan Lokal

Untuk diketahui, pembukaan Festival Jelajah Maumere (FJM) berlangsung meriah pada Rabu (17/9/2025). Hari pertama festival ini dimeriahkan dengan pawai pangan lokal dan prosesi adat penyerahan benih oleh lima perwakilan etnis di Kabupaten Sikka yang kemudian disimpan secara simbolis dalam lumbung benih tradisional (Wini Ronan/Wini Ronang).

Pawai dimulai dari depan Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Sikka, bergerak ke arah timur menuju Patung Selamat Datang lalu kembali ke Lapangan Kota Baru sebagai titik akhir.

Festival tahun ini mengusung tema "Wini Ronang", yang secara harfiah berarti lumbung benih. Tema ini diangkat untuk menghidupkan kembali nilai-nilai tradisi bertani masyarakat Sikka yang kaya akan kearifan lokal dalam menjaga ketahanan pangan.