Dua Dekade SMAK Frateran Maumere Fokus pada Akademik dan Pembentukan Karakter

Baca juga: Dari Klub Bahasa Jerman di Ruang Kelas SMAK Frateran Maumere, Yora Raih Beasiswa ke Jerman

Ketua Panitia Lustrum IV, Sebastianus Armedy Mario, yang juga guru di SMAK Frateran, menambahkan bahwa disiplin dan pendampingan karakter menjadi ciri khas proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

“Sejak awal, kami para guru muda dididik untuk disiplin datang pagi, mengajar dengan sungguh, dan selalu mendampingi peserta didik. Tidak ada kelas yang kosong, karena kami percaya pertumbuhan anak bukan hanya soal akademik, tetapi juga pembentukan karakter,” jelasnya.

Frater Oswald menambahkan, yayasan juga membuka peluang bagi para guru untuk terus belajar.

“Beberapa guru sudah menempuh studi S2, bahkan ada yang ke luar negeri. Semua biaya ditanggung penuh oleh yayasan, termasuk gaji bulanan selama studi. Ini bukti dukungan agar kami tak berhenti belajar,” katanya.

Selain pelatihan rutin, SMAK Frateran Maumere juga memberi ruang luas bagi pengembangan minat dan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.

“Salah satu program unggulan kami adalah klub bahasa asing,” ujar Frater Oswald.

Sebagai sekolah mitra program Partner Schools for the Future (PASCH), SMAK Frateran menjadikan bahasa Jerman sebagai mata pelajaran wajib.

“Kesempatan belajar ke Jerman terbuka luas, baik bagi siswa, guru, maupun kepala sekolah. Ini bagian dari upaya memperluas wawasan global peserta didik,” tambahnya.

Dua dekade perjalanan SMA Katolik Frateran Maumere menjadi bukti nyata komitmen lembaga ini dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, cerdas, dan berdaya saing global.

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News