Bangun Literasi Digital Berbasis Kearifan Lokal, BEM FKIP Unipa Gelar Seminar Nasional

Laporan Reporter Magang TRIBUNFLORES.COM Stevani Thresia

​TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Nipa (Unipa) sukses menggelar Seminar Nasional bertajuk "Membangun Literasi Digital Berbasis Kearifan Lokal: Peran Guru di Era Society 5.0" pada hari Sabtu, 1 November 2025. kegiatan penting ini diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting. 

Meski demikian, acara ini menjadi panggung penting bagi para pendidik dan akademisi untuk merumuskan strategi pengajaran yang adaptif dan berkarakter di tengah derasnya arus globalisasi digital. 

Kehadiran dan pembukaan acara secara langsung oleh Rektor Universitas Nusa Nipa, Bapak Dr. Jonas K. G. D. Gobang, S.Fil., M.A., menegaskan komitmen penuh institusi terhadap isu-isu pendidikan kontemporer ini.

​Dalam sambutan pembukaannya, Rektor Dr. Jonas Gobang menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya terhadap inisiatif yang diusung BEM FKIP.

Baca juga: Mahasiswi Psikologi Universitas Nusa Nipa Lolos Program Gerak Dampak Academy 2025

 Beliau secara eksplisit menyatakan bahwa tema seminar ini tidak hanya relevan, tetapi juga sejalan dan mendukung penuh visi misi universitas yang berfokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia yang berbasis pada IPTEK dan nilai-nilai lokal. 

 ini, yang melibatkan kurang lebih 300 peserta, terdiri dari bapak ibu dosen FKIP, perwakilan dari sekolah mitra, para alumni, serta mahasiswa aktif FKIP, menunjukkan antusiasme tinggi dari komunitas pendidikan Unipa dalam menyikapi tantangan Society 5.0.

​Seminar ini dipandu dengan lugas oleh moderator handal, Dr. Hermus Hero, S.Ag, M.Pd., seorang dosen dari FKIP Unipa, yang berhasil menciptakan suasana diskusi yang hidup dan berbobot. Sesi materi diisi oleh dua pakar terkemuka, yaitu Dr. Muhammad Amran, S.Pd., M.Pd. dari Universitas Negeri Makassar sebagai Pemateri 1, dan Dr. Amirullah, S.Pd., M.Pd. sebagai Pemateri 2. 

Kedua pemateri secara bergantian menguraikan urgensi guru untuk tidak hanya mahir dalam perangkat keras dan lunak, tetapi juga memiliki kemampuan kritis dalam menyeimbangkan percepatan digitalisasi dengan penguatan identitas budaya lokal sebagai benteng moral bagi generasi penerus.

​Melalui diskusi yang intens dan konstruktif, peserta seminar mendapatkan wawasan mendalam mengenai bagaimana mengintegrasikan teknologi modern dengan nilai-nilai tradisional untuk menciptakan proses belajar mengajar yang holistik.

 Keberhasilan pelaksanaan Seminar Nasional ini membuktikan peran aktif BEM FKIP Universitas Nusa Nipa dalam mendorong diskursus akademik yang berkualitas dan aplikatif, sekaligus memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dengan praktisi di lapangan. 

Diharapkan, hasil-hasil diskusi dari seminar ini dapat diimplementasikan secara konkret di sekolah-sekolah mitra guna mencetak guru-guru yang siap menghadapi tantangan Society 5.0 tanpa kehilangan jejak kearifan lokal.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News