Banjir Bandang di Mauponggo
Pasca Banjir Bandang Mauponggo, Pemkab Nagekeo Tetapkan Status Tanggap Darurat
Menurut BMKG kondisi cuaca sangat ekstrim tersebut dipicu oleh aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial yang sedang m
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Nofri Fuka
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MBAY - Pasca bencana banjir bandang yang menerjang wilayah Kecamatan Mauponggo serta tiga kecamatan lainnya di Kabupaten Nagekeo, pemerintah setempat resmi menetapkan status tanggap darurat.
Empat kecamatan yang dilanda banjir bandang meliputi wilayah Kecamatan Boawae, Kecamatan Mauponggo, Kecamatan Keo Tengah dan Kecamatan Nangaroro.
Menurut BMKG kondisi cuaca sangat ekstrim tersebut dipicu oleh aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial yang sedang melintasi kawasan nusa tenggara.
Gelombang ini bersifat sementara/sinoptik karena faktanya seluruh wilayah NTT saat ini masih berada ditengah musim kemarau.
Baca juga: Jembatan Pina Rangkat Ambruk Diterjang Banjir, Jalan Borong-Iteng Manggarai Timur Lumpuh
"Sehubungan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Nagekeo menyatakan ini sebagai keadaan darurat bencana dan memerlukan langkah-langkah strategis dan tindakan cepat untuk melakukan pertolongan dan evakuasi korban bencana, pemulihan cepat sarana prasarana vital dasar serta dukungan logistik terhadap warga terdampak dan pengungsi sebagai upaya perlindungan kepada masyarakat," kata Bupati Nagekeo, Simplisius Donatus dalam surat dengan nomor 300.2/BPBD-NGK/ 6 /09/2025 yang di tandatangani dirinya.
Selain itu, diperlukan juga tindakan Cepat Siaga Darurat mengantisisipasi potensi terjadinya bencana susulan dan bencana sekunder lainnya, karena hujan masih berpotensi terjadi di 4 (empat) wilayah kecamatan tersebut.
Mengingat potensi anomali cuaca baik ekstrim basah maupun ekstrim kering masih akan terus berlangsung hingga memasuki bulan Desember 2025, maka diminta kepada semua pihak untuk selalu siapsiaga secara aktif mengantisipasi potensi bencana susulan yang lebih besar serta bencana sekunder lainnya (kebakaran, hama/penyakit, keamanan, gagal
tanam/gagal panen dll).
Berikut rincian dampak bencana cuaca ekstrem akibat aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di Kabupaten Nagekeo:
1. Kecamatan Mauponggo
a. Desa Sawu;
Longsor; Longsor pada beberapa titik di jalan negara serta di kompleks pemukiman warga; menyebabkan akses jalan terputus.
Banjir Bandang; terjadi di sekitar Puuboa-Sawu di jembatan Teodhae 1 dan Teodhae 2, menyebabkan jatuh korban jiwa 3 orang sekaligus serta 4 orang masih dalam pencarian, korban luka-luka sedang 2 orang, serta barangbarang milik warga banyak yang tersapu banjir.
Dampak yang ditimbulkan yakni jembatan rusak parah. Keluarga korban yang selamat diungsikan ke kampung Guyuwolo. Jalur jalan Sawu-Mulakoli terputus total.
b. Desa Lokalaba;
Banjir di kampung Pauleka menyebabkan warga panik berhamburan keluar, serta material lumpur dan sampah memenuhi halaman pemukiman warga, kantor BP Pertanian dan Kantor Resort Peternakan.
Korban meninggal 1 orang karena shock berat.
c. Desa Aewoe;
Banjir meluap dari kali Aetoro dan menerjang pemukiman warga dan menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah warga. Jembatan Aetoro terancam rubuh.
d. Desa Wolokisa;
Banjir meluap dari badan kali dan menerjang area persawahan warga di Kampung Bayu. Tanaman padi banyak mengalami kerusakan dan terancaman kelaparan akibat gagal panen.
Di Batawa banjir meluap ke badan jalan dan merusak jalan serta kebun dan pekarangan milik warga.
e. Desa Wolokisa;
Banjir meluap dari badan kali dan menerjang area persawahan warga
f. Desa Wuliwalo;
Longsor menyebabkan akses jalan Wulu – Boloroga putus total
Banjir menghantam bendungan irigasi Liasesa dan bendungan Watugate.
Dampak : areal sawah seluas 38 ha tidak bisa diairi sehingga terancam gagal panen.
g. Desa Lokalaba;
Banjir di kampung Pauleka menyebabkan warga panik berhamburan keluar, serta material lumpur dan sampah memenuhi halaman pemukiman warga.
Korban meninggal 1 orang karena shock berat.
Saat ini seluruh warga kampong Pauleka telah mengungsi ke kampong Wolopoko ± 1 km.
h.Desa Wolotelu
Banjir memasuki areal persawahan dan pemukiman warga di Kampung Mauwaru. Warga terancaman kelaparan akibat gagal panen.
i. Desa Lodaolo;
Banjir; meluap dari kali Lowo Dhawe ke badan jalan dan menggerus badan jalan, ruas jalan tertutup material banjir menyumbat dekker. Air meluap hingga memasuki pemukiman warga, dan kebun.
j. Desa Woloede;
Banjir; merusak ruas jalan. Akses jalan sulit dilewati kendaraan roda 4.
Longsor; terjadi pada badan jalan dan di wilayah pemukiman.
k. Desa Woewolo;
Longsor; menutupi badan jalan pada ruas Sawu – Mulakoli segmen Woewolo. Akses jalan terputus total. Butuh bantuan alat berat..
l. Desa Lajawajo;
Banjir bandang menghancurkan dekker penghubung antara Desa Kelewae dengan Desa Lajawajo. Akibatnya, akses jalan menuju Kecamatan Mauponggo terputus total.
m. Desa Ululoga;
Longsor; menyebabkan :
TPT ambruk di ruas jalan Yiaila – Yobogemo.
Jalan lingkungan yang menghubungkan Lodaolo – Woloede – Ululoga putus total
Ruas jalan Boloroga – Ululoga - Woloco’o (Lodaolo) putus total Banjir; menyebabkan :
Ternak sapi 2 ekor dan babi 5 ekor hilang tersapu banjir
Jaringan perpipaan air bersih dari mata air Ae Eo untuk kebutuhan warga Desa Ululoga dan Desa Jawapogo hancur total.
n. Desa Selalejo;
Longsor; terjadi di beberapa titik sepanjang jalan dari Koli – Selalejo – Ua serta pada pemukiman warga. Kondisi akses jalan terputus.
o. Desa Selalejo Timur;
Longsor; terjadi di beberapa titik sepanjang jalan dari Koli – Selalejo Timur – Natasule serta pada pemukiman warga. Kondisi akses jalan terputus.
2. Kecamatan Nangaroro
a. Desa Odaute;
Longsor; Longsor menutup badan jalan menuju Wodomia. Akses jalan terputus untuk kendaraan roda empat.
b. Kelurahan Nangaroro;
Banjir; Kali Madambake meluap dan menyebabkan Kampung Kodidewa RT 13 dan RT 14 diterjang banjir. Banjir juga mengikis badan kali 1500 meter sehingga semakin melebar dan memakan lahan pemukiman milik warga. Jalan penghubung RT 13 Kopodako dan RT 12 Wodomoda terputus 300 meter.
Jalur jalan Kopodako – Desa Odaute putus total.
Jalan tani di Wongasue mengalami Rusak berat akibat gerusan banjir Gelombang ekstrim; Di Konge perahu milik warga nelayan tenggelam 7 unit akibat gelombang ekstrim.
Longsor di RT 18 dan RT 20 terjadi longsor menyebabkan 4 unit rumah terdampak longsoran.
Serta terjadi beberapa kerusakan lain yang sangat signifikan berdampak pada aktivitas social dan ekonomi masyarakat di Kelurahan Nangaroro.
c. Desa Degalea
Banjir merusak jalan penghubung utama pada ruas jalan Kotakeo – Ikiseo (translok); Kotakeo – Degalea, Degalea – Wokowoe dan Degalea – Woewutu.
Kondisi jalan terputus total.
d. Desa Pagomogo
Longsor merusak ruas jalan penghubung menuju Desa Persiapan Dena Doa – Pagomogo. Akses transportasi putus total.
3. Kecamatan Boawae
a. Desa Kelewae;
Banjir bandang menghantam jalan negara dan dekker penyeberangan pada ruas jalan Gako-Maupunggo segmen perbatasan BoawaeMauponggo. Akses transportasi teruputus total tertutup material banjir dan longsor.
b. Desa Rigi;
Banjir merusak brond captering air bersih 100 meter. Warga terdampak yakni di RT 4, RT 8, Paroki Gako dan warga SPMN 2 Gako Boawae.
Area persawahan rusak akibat tersapu banjir, warga terancam gagal panen. (Bet)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Banjir Bandang di Mauponggo
Pemkab Nagekeo
Status Tanggap Darurat
TribunFlores.com
TribunBreakingNews
Jembatan Pina Rangkat Ambruk Diterjang Banjir, Jalan Borong-Iteng Manggarai Timur Lumpuh |
![]() |
---|
Banjir Bandang di Mauponggo Nagekeo, Korban Meninggal Dunia Jadi 10 Orang |
![]() |
---|
Banjir Bandang Mauponggo, Listrik Hingga Jaringan Internet Lumpuh Total |
![]() |
---|
Pasca Banjir Bandang, Bantuan ke Mauponggo Nagekeo Akan Didistribusikan Lewat Laut |
![]() |
---|
Detik-detik Banjir Bandang Terjang Mauponggo, Warga: Terdengar Gemuruh dan Dentuman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.