Banjir Bandang di Mauponggo
Banjir Bandang di Mauponggo Nagekeo, BPBD NTT Imbau Warga Tetap Waspada
Banjir Bandang di Mauponggo Nagekeo, BPBD NTT Imbau Warga Tetap Waspada. Hari ini sudah ditemukan satu balita dan 3 masih dicari.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah melakukan upaya maksimal untuk menangani banjir bandang di Kabupaten Nagekeo.
BPBD NTT sendiri meminta agar masyarakat tetap waspada terhadap situasi ini. Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD NTT Samuel Halundaka menyebut sinergi lintas instansi mulai menunjukkan hasil, meski tantangan di lapangan masih cukup besar.
"Tim pencarian dan pertolongan gabungan kembali menemukan satu dari lima warga yang sebelumnya dilaporkan hilang dalam kondisi meninggal dunia," kata Samuel, Kamis (11/9/2025).
Dengan penemuan ini, kata Samuel, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi empat orang, sementara empat warga lainnya masih dalam pencarian.
Baca juga: Satu Jenazah Balita Korban Banjir Bandang Nagekeo Ditemukan, Total Tewas 5 Orang, 3 Masih Dicari
Operasi SAR dilakukan dengan penuh kehati-hatian, mempertimbangkan faktor cuaca dan kondisi medan di lapangan.Berdasarkan kaji cepat, banjir bandang berdampak pada 14 desa di tiga kecamatan, yakni Mauponggo, Nangaroro, dan Boawae.
BPBD NTT melaporkan, dampak kerusakan meliputi satu rumah hanyut, dua kantor terdampak, tiga ruas jalan tertutup longsor yakni satu jalan provinsi dan dua jalan kabupaten, dua jembatan rusak, serta lahan pertanian dan ternak terdampak.
"Data kerusakan lain masih terus diperbarui," katanya.
Untuk mendukung kebutuhan warga terdampak, Pemerintah Provinsi NTT melalui BPBD menyiapkan bantuan logistik berupa selimut, matras, peralatan masak, hygiene kit, kasur lipat, velbed, peralatan kebersihan, makanan tambahan untuk anak-anak, serta tenda keluarga.
Samuel mengatakan, bantuan itu baru diberangkatkan hari ini menggunakan jalur laut Kupang-Aimere. Meski akses jalan di dua titik telah terbuka, tiga titik lainnya masih lumpuh dan membutuhkan alat berat.
Dia mengatakan, gangguan komunikasi dan listrik juga menjadi kendala yang menghambat pelaporan serta distribusi bantuan. Bupati Nagekeo juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana cuaca ekstrem melalui Keputusan Nomor 330/ KEP/HK/2025 yang berlaku 21 hari, mulai 9 hingga 30 September 2025.
"Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan segera mengungsi bila kondisi semakin berisiko," katanya.
Samuel berkata, BNPB bersama BPBD Provinsi NTT juga segera berangkat menuju Nagekeo membawa dukungan logistik dan perlengkapan tanggap darurat.
"Tidak menutup kemungkinan, bantuan tambahan akan segera disiapkan sesuai hasil asesmen lapangan," sambung dia. (fan)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.