Prakiraan Cuaca NTT

Prakiraan Cuaca NTT Besok Minggu 7 September 2025: Sebagian Wilayah Hujan pada Pagi dan Malam

BMKG memprakirakan cuaca sebagaian wilayah Nusa Tenggara Timur pada Minggu (7/9/2025) berpotensi hujang sedang, petir dan angin kencang.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
PRAKIRAAN CUACA- Sebagian wilayah di NTT besok Minggu (7/9/2025) berpotensi dilanda hujan ringan hingga sedang dan angin kencang. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprakirakan cuaca sebagaian wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (7/9/2025) berpotensi hujang sedang, petir dan angin kencang.

Adapun wilayah yang berpotensi hujan ringan pada pagi hari terjadi di Kupang, Oelamasi, Ba'a, Kefamenanu, Soe, Betun, dan Atambua. 

Potensi hujan ringan siang hari terjadi di Oelamasi, Sabu, Ba'a, Kefamenanu, Soe, Betun, Atambua hujan sedang, Alor.

Potensi hujan ringan malam terjadi di Kupang, Sabu, Ba'a, Soe, Maumere, Ende, dan Bajawa.

 

Baca juga: Gerhana Bulan Total Terlihat di NTT 8 September 2025 Selama 82 Menit, Puncaknya Pukul 02.11 Wita

 

 

 

 

Potensi hujan dini hari terjadi di Ende, Bajawa, dan Borong.

BMKG mengimbau waspada angin kencang di Sabu Raijua dan Rote Ndao.

Potensi hujan sedang, petir dan angin kencang: Nagekeo, Ende, Belu, TTU, TTS, dan Kabupaten Kupang.

Angin kencang yang berpotensi terjadi ini sifatnya kering banget dapat berpotensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah NTT.

Angin kencang yang melanda wilayah Indonesia khususnya di bagian selatan disebabkan oleh Monsun Australia yang terpantau lebih kuat dari normalnya dan diperkirakan masih aktif hingga pertengahan September mendatang.

 

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Status ke Level Awas, Tunjukan Peningkatan Aktivitas Vulkanik

 

Meski demikian, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat juga berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. 

Kondisi cuaca yang fluktuatif tersebut dipicu oleh berbagai faktor dinamika atmosfer. Secara global, nilai Dipole Mode Index (DMI) menunjukkan nilai negatif yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif pemicu hujan di wilayah Indonesia bagian barat.

 Aktivitas gelombang atmosfer, ditambah suhu permukaan laut yang hangat, turut meningkatkan pembentukan awan hujan. Selain itu, Sirkulasi Siklonik terpantau berada di Samudra Hindia barat Sumatra dan Laut China Selatan, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di Perairan barat Lampung hingga Bengkulu. Kondisi ini dapat meningkatkan potensi hujan di dekat wilayah sirkulasi, serta di daerah konvergensi dan konfluensi tersebut.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, tanah longsor, serta gangguan transportasi dalam beberapa hari ke depan.

Bagi nelayan dan pengguna jasa penyeberangan, harap memperhatikan peringatan terkait potensi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan sekitar.

sumber: BMKG

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved