Aktivitas Vulkanik Gunung Lewotobi

Ada Sumbatan Saluran Magma Gunung Lewotobi, PVMBG: Jarang Terjadi, Biasanya "Open System"

PVMBG mengungkapkan adanya sumbatan pada saluran magma Gunung Lewotobi Laki-laki periode 30 Agustus - 6 September 2025.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO-PVMBG
VISUAL GUNUNG LEWOTOBI- Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental, Badan Geologi naikan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dari Level III (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS) pada Sabtu, 6 September 2025 pukul 10.00 Wita. 

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), mengungkapkan adanya sumbatan pada saluran magma (conduit) Gunung Lewotobi Laki-laki periode 30 Agustus - 6 September 2025.

Sumbatan pada saluran magma ini menyebabkan suplai magma terhambat, sehingga kegempaan meningkat tanpa pelepasan energi berupa erupsi. Akumulasi tekanan ini berpotensi memicu erupsi eksplosif.

Selain itu, pada 5 September 2025 terekam gempa vulkanik dangkal, yang sebenarnya jarang terjadi di Gunung Lewotobi Laki-laki karena sistem Gunung Lewotobi Laki-laki “open system”, material dari dalam dapat bergerak ke permukaan tanpa hambatan.

Pemantauan deformasi dengan tiltmeter selama satu minggu terakhir menunjukkan adanya pola inflasi atau pengembungan tubuh gunung secara perlahan. 

 

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Status ke Level Awas, Tunjukan Peningkatan Aktivitas Vulkanik

 

 

 

 

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam laporan khusus perubahan tingkat aktivitas  Gunung Lewotobi Laki-laki dari Level Siaga ke Level Awas pada Sabtu (6/9/2025) pada 10.00 Wita mengimbau waspada potensi erupsi.

"Kondisi ini perlu diwaspadai karena berpotensi memicu erupsi. Sementara itu, data GNSS justru menunjukkan kecenderungan deflasi, yang mengindikasikan aktivitas vulkanik lebih dominan terjadi pada kedalaman dangkal,"kata Wafid dalam laporan tersebut.

Wafid juga melaporkan data kegempaan dari tanggal 30 Agustus - 4 September 2025 yaitu, 1 kali gempa Guguran, 7 kali Gempa Hembusan, 3 kali gempa Tremor Harmonik, 131 kali Gempa Tremor Non-Harmonik, 20 kali Gempa Low Frequency, 53 kali Gempa Vulkanik Dalam, 7 kali Tektonik Lokal, dan 31 kali Gempa Tektonik Jauh. 

Pada tanggal 6 September 2025 terjadi tremor menerus yang mengindikasikan magma mendekati ke permukaandan berpotensi erupsi explosif.

 

Baca juga: Penyintas Erupsi Lewotobi Keluhkan Kondisi Huntara, Kepala BNPB: Kita Tindaklanjuti

 

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved