Berita NTT

Ini Rencana Gubernur NTT Terbitkan Jam Belajar di Rumah untuk Pelajar

Gubernur NTT Melki Laka Lena berencana menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang jam belajar di rumah bersama orang tua, oleh

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/HO-HUMAS PEMPROV NTT
APEL - Gubernur NTT Melki Laka Lena sedang memimpin apel bersama ASN lingkup Pemprov NTT, Senin, (13/10/2025).  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Gubernur NTT Melki Laka Lena berencana menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang jam belajar di rumah bersama orang tua, oleh pelajar. 

"Pertama, kita sedang mengkaji rencana Pergub tentang Jam Belajar di Rumah Bersama Orang Tua," kata Melki saat memimpin apel bersama ASN di kantor Gubernur NTT, Senin (13/10/2025). 

Mantan anggota DPR RI ini menyebut usulan itu muncul setelah pertemuan inspiratif bersama para Kepala Sekolah, pengawas dan Ketua OSIS di Pulau Sumba, pekan lalu. 

Dia mengatakan, jam belajar itu semata ingin membangun budaya belajar dan kebersamaan di rumah. Tidak saja mengenai pendidikan. 

 

Baca juga: Program In-Saintek Ke 2 Unika Ruteng Sentuh Masyarakat Satarmese Barat Lewat Edukasi Gizi Digital

 

 

Waktunya diusulkan setiap Senin–Jumat pukul 17.30–19.00 Wita, serta Minggu di jam yang sama, sementara Sabtu menjadi waktu bebas  bersama keluarga. 

"Tujuannya menumbuhkan budaya baca, tulis, dan hitung dari rumah. Menguatkan keluarga sebagai tiang pendidikan utama anak-anak.
Membangun kedekatan keluarga dengan Tuhan lewat doa dan kebersamaan di rumah," katanya. 

Sebelumnya, Melki Laka Lena menyoroti rendahnya kemampuan literasi dan numerasi anak-anak NTT. Ia membandingkan kondisi sebelumnya yang dinilainya cukup baik. 

"Dulu semua yang tamat SD pasti bisa baca dan tulis. Sekarang, jangankan SD, di tingkat SMP dan SMA bahkan tidak bisa baca tulis dengan baik. Kita jangan menikmati kondisi sekarang ini sebagai kondisi baik-baik saja", ujar Melki.

Politikus Golkar ini bahkan menyebut saat ini NTT sedang memanen mahasiswa di Perguruan Tinggi yang tidak cakap membaca dan berhitung. 

"Kita sekarang memanen anak-anak kuliah yang kemampuan membaca dan berhitung tidak baik-baik Saja. Dengan situasi model begini, kita bisa membayangkan masa depan NTT seperti apa," tambahnya.

Menurut Melki Laka Lena, upaya peningkatan kapasitas Guru menjadi hal penting yang harus diupayakan, sehingga dengannya proses transfer ilmu pengetahuan kepada para peserta didik dapat berjalan secara optimal.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved