Berita NTT
NTT Catat Angka Prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang Tertinggi di Indonesia
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mencatat prevalensi wasting (gizi kurang dan gizi buruk) tertinggi di Indonesia menurut hasil Survei
"Deteksi dini dan intervensi berbasis keluarga menjadi langkah kunci untuk menurunkan prevalensi ini," ujarnya, Rabu (8/10).
Sementara itu, UNICEF menegaskan pentingnya pendekatan lintas sektor melalui mobilisasi masyarakat termasuk guru PAUD dan orang tua untuk menurunkan angka gizi buruk.
“Prevalensi wasting yang tinggi di NTT dapat kita turunkan melalui kolaborasi bersama dengan mobilisasi semua elemen masyarakat untuk menemukan, merujuk dan mendukung perawatan balita wasting yang ditemukan termasuk melalui satuan PAUD,” ujar Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia untuk NTT dan NTB melalui Nutrition Officer, Ha’i Raga Lawa, Rabu (8/10).
Implementasi Program Penguatan PAUD Peduli Wasting ini dilaksanakan melalui kerjasama selain dengan TP PKK NTT, juga dengan DPD PERSAGI NTT.
Dengan prevalensi wasting yang masih di atas 10 persen, NTT berada dalam kategori serius menurut standar WHO.
Pemerintah bersama mitra pembangunan kini menargetkan penurunan signifikan dalam beberapa tahun ke depan melalui intervensi berbasis data dan partisipasi masyarakat. (Iar)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.