Berita NTT
PT Pelni Operasikan Kapal Rede dan Kapal Ternak Layani Masyarakat Wilayah Pesisir di NTT
Kepala PT Pelni (Persero) Cabang Kupang, Selamat Yanuardi menegaskan pentingnya dukungan media dalam menyebarluaskan informasi
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Kepala PT Pelni (Persero) Cabang Kupang, Selamat Yanuardi menegaskan pentingnya dukungan media dalam menyebarluaskan informasi mengenai layanan Pelni, khususnya terkait kapal rede dan program digitalisasi tiket yang masih belum banyak diketahui masyarakat.
“Peran Pelni di NTT sangat besar karena wilayah kita kepulauan. Di seluruh Indonesia, hanya NTT yang memiliki 15 cabang Pelni. Mulai dari Labuan Bajo, Ende, Maumere, Larantuka, Lewoleba, Kalabahi, Sabu, hingga Rote, semua ada,” ujar Selamat, Senin (13/10).
Menurutnya, keberadaan Pelni di NTT bukan hanya menjalankan fungsi bisnis, tetapi juga sosial.
“Kami ini agen pemerintah. Selain mencari laba, banyak pekerjaan sosial yang kami jalankan, dan itu perlu dukungan pemerintah daerah dan masyarakat,” tegasnya.
Baca juga: NTT Catat Angka Prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang Tertinggi di Indonesia
Selamat menyoroti kapal rede yang saat ini beroperasi melayani rute Kupang–Pulau Kera–Sulamu setiap hari Sabtu. Kapal tersebut merupakan bantuan pemerintah yang dioperasikan Pelni atas permintaan Pemerintah Kota dan Kabupaten Kupang.
“Pelayanan kapal rede ini gratis, baik untuk penumpang maupun kendaraan seperti motor, dengan jadwal setiap sabtu pagi pukul 07.00 Wita dari pelabuhan NBD Kupang,” ungkapnya.
Namun, Selamat mengaku kapal ini belum dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat.
“Sering kali hanya ada tujuh sampai sepuluh penumpang, padahal kapasitasnya mencapai seratus orang. Kalau terus begini, bisa saja kapalnya ditarik dan diberikan ke daerah lain,” ujarnya mengingatkan.
Ia menambahkan, kapal rede tidak hanya bisa digunakan untuk transportasi wisata, tetapi juga untuk mengangkut barang dan hasil bumi antar wilayah pesisir.
“Daripada lewat darat jauh dan mahal, masyarakat bisa manfaatkan kapal rede ini,” katanya.
Selain kapal rede, Pelni juga mengoperasikan kapal ternak Camara 1 dengan rute Kupang–Wini–Riyuk–Lampung. Namun, kapal ini kerap terkendala minim muatan.
“Kalau muatannya belum mencapai 40 persen dari kapasitas atau sekitar 165 ekor sapi, kapal tidak boleh berangkat. Jadi kami sering rugi karena harus menunggu,” ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.