ETMC Ende 2025

Kletus Gabhe dan Anton Kia Saling Minta Maaf Karena Aksi Tidak Sportif Juned Terhadap Us Bhara

Muhammad Djunaidin alias Juned, pemain Persekota Kupang, mendapat hujatan dari warganet karena aksi tak terpujinya saat bersua PSN Ngada di

|
Editor: Ricko Wawo
TANGKAPAN LAYAR
PELANGGARAN - Pemain Kota Kupang Juned alias Muhammad Djunaidin melakukan pelanggaran keras kepada pemain PSN Ngada, Us Bara di Stadion Marilonga Ende pada perhelatan ETMC XXXIV Ende, Senin (10/11/2025) malam. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo 

TRIBUNFLORES.COM, ENDE -Muhammad Djunaidin alias Juned, pemain Persekota Kupang, mendapat hujatan dari warganet karena aksi tidak sportifnya saat bersua PSN Ngada di laga Liga 4 El Tari Memorial Cup 2025 di Stadion Marilonga, Senin, 10 November 2025.

Di pengujung laga babak kedua atau tepatnya di menit ke-91, Juned dan Richardus Bhara (Us Bhara) saling berebut bola yang menggelinding ke sisi lapangan. Sebelum menyentuh bola, Juned dengan sengaja melayangkan sikunya ke arah wajah Richardus Bhara, striker PSN Ngada yang mencetak dua gol ke gawang Persekota Kupang. 

Kejadian tak terpuji ini tertangkap kamera pertandingan dengan jelas. Us Bhara langsung terkapar di lapangan, meringis kesakitan. Pelatih PSN Ngada Kletus Gabhe dan para pemainnya yang melihat aksi kasar tersebut langsung bereaksi masuk ke dalam lapangan untuk menghakimi Juned. Syukurnya, wasit dan petugas keamanan sigap melerai pertikaian tersebut. 

Baca juga: Jadwal ETMC XXXIV Ende Hari Ini, Ada BMP Flores Timur Vs Platina FC 

 

 

Juned langsung diganjar kartu merah, dan diusir keluar lapangan. Sementara Us Bhara digotong dengan tandu oleh petugas medis untuk perawatan lebih lanjut.

Kecaman terhadap tindakan kasar Juned ini tak habis di dalam stadion saja. Di media sosial, gerakan "kungfu" tersebut disayangkan warganet dan akun-akun pencinta sepak bola NTT. Mereka menilai tindakan tidak sportif semacam itu sudah tidak pantas lagi dipertontonkan di era sepak bola modern dan melanggar prinsip sportivitas.

"Persekota Kupang sepertinya salah merekrut atlet," tulis akun facebook Adonara Football News.

Dalam konferensi pers usai pertandingan, Kletus Gabhe, meminta maaf kepada publik atas respon berlebihannya saat insiden tersebut terjadi hingga terjadi pertikaian yang mengganggu jalannya pertandingan.

"Saya harus menyampaikan permohonan maaf atas insiden kecil di akhir babak kedua tadi. Hal yang menurut saya tidak harus dicontoh. Sebagai pelatih saya seharusnya bisa menenangkan situasi, bukannya memprovokasi," ujarnya.

Kletus melanjutkan sebagai pelatih dia memang berpikir keras untuk meredam kualitas pemain Persekota Kupang yang bermain baik. Secara umum kedua tim menurutnya bermain dengan kualitas yang baik, dan dia belajar dari pertandingan tersebut.

Pelatih Persekota Kupang Anton Kia juga mengakui keunggulan PSN Ngada. Timnya sudah berusaha memberikan perlawanan tetapi belum membuahkan hasil.

Anton Kia juga menyampaikan permohonan maaf kepada Kletus Gabhe karena aksi tidak sportif Juned, anak asuhnya itu, bukan bagian dari strategi.

"Mungkin itu karena ketegangan yang terjadi, dan mereka masih anak muda, belum bisa mengontrol emosi," ucapnya.

PSN Ngada di Puncak Klasemen

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved