Berita Flores Timur

Proyek Air Bersih Rp 9 Miliar di Hoko Wura Flores Timur Terancam Gagal

Debit mata air hanya 2 liter/detik,proyek air bersih senilai Rp 9 miliar di Kabupaten Flores Timur Pulau Flores terancam gagal

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/AMAR OLA KEDA
Warga Desa Horowura, Kecamatan Adonara Tengah saat memberi keterangan pers, Sabtu 2 Oktober 2021 

Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM, Amar Ola Keda

TRUBUN FLORES.COM,LARANTUKA-Debit mata air Waimawu di wilayah Horowura, Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Ile Boleng.

Meski setelah survei dan seremoni penyerahan oleh masyarakat adat di wilayah Horowura, pemerintah Kabupaten Flores timur telah mengerjakan sebagian proyek dengan nomenklatur SPAM IKK Helan Langowuyo ini.

Masyarakat Desa Horowura menduga debit air ini gagal survei oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Flores Timur.

“Ini yang salah.Bagaimana mungkin proyek sudah jalan baru debit mata air ternyata kita tahu kecil. Berarti hasil survei dipertanyakan,” kata Lambertus Ola Rapok, warga Desa Horowura,menggelar konferensi pers di Balai Desa Horowura, Sabtu 2 September 2021.

Baca juga: Kemiskinan dan Politik Uang Dipotret Bengkel Seni Milenial SMK Dewa Sura Flores Timur

Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp 9 miliar lebih bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021.

Dengan debit mata air Wai Mawu 2 liter per detik, proyek ini pun terancam gagal karena tidak mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat di Kecamatan Ile Boleng.

Berdasarkan kajian Dinas PU Kabupaten Flores Timur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Ile Boleng, maka debit air yang dibutuhkan 4 liter per detik.

Untuk memenuhi itu, kata dia, Dinas PU mengambil lagi dua sumber mata air yakni, Wai Bele dan Waigeka yang selama ini menjadi sumber kehidupan warga setempat.

Padahal pengambilan dua sumber mata air tambahan itu tidak mendapat persetujuan warga setempat.

Baca juga: Manggarai Barat, Flores Timur dan Sumba Barat Realisasi Tinggi Penyerapan Dana Desa

"Sampai kapanpun kami tolak. Kami sudah beri Wai Mawu pada tahun 2019, kenapa sumber mata air lain kami juga diambil. Bagaimana dengan generasi kami nanti? Apapun itu, kami tetap tolak," tegasnya.

Sebelumnya Kepala Dinas PU Kabupaten Flores Timur, Dominikus Demong, mengatakan, penambahan debit dari aliran air Wai Bele yang melintasi sungai yang membentang dari Desa Hoko Horowura, Horowura menuju Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur dan pemanfaatan mata air Waigeka menjadi opsi untuk mengatasi kekurangan ini.

Dari survei yang telah dilakukan, debit aliran air Wai Belen 9 liter per detik menjelang puncak musim kemarau akan diambil 4 liter per detik. Sementara mata air Wai Geka sebesar 2,2 liter per detik akan diambil 1 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan SPAM IKK Helan Langowuyo.

“Menurut perhitungan konsultan perencana debit 4 liter per detik ini sudah bisa memenuhi kebutuhan air masyarakat Ile Boleng,” kata Dominikus Demong.

Baca juga: Dirjen Kebudayaan Dorong Penguatan Lembaga Adat di Flores Timur

Warga Tetap Menolak

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved