Berita NTT
Serapan Vaksinasi Rendah di NTT, Vaksin Moderna Terancam Kadaluarsa
Kejadian yang nyaris berulang pada bulan yang lalu.Penyerapan vaksinasi yang rendah di NTT,vaksin Moderna terancam kadaluarsa.
Laporan reporter TRIBUN FLORES.COM, Irfan Hoi
TRIBUN FLORES.COM,KUPANG- Penyerapan vaksinasi yang rendah di NTT, vaksin Moderna terancam kadaluarsa.
Beberapa waktu lalu vaksin Astrazeneca terancam kadaluarsa. Penyebabnya masih sama rendahnya penggunaan vaksin.
"Waktu expired-nya sudah mau dekat untuk Moderna," katanya Kepala Dinas Kesehatan NTT, Messe Ataupah,di ruang kerjanya, Senin 4 Oktober 2021.
Meski demikian Messe tidak menyebut kapan vaksin itu berakhir massa pengunaannya. Messe hanya menjelaskan, vaksin Moderna sebagai boster bagi tenaga kesehatan (nakes).
Baca juga: Gubernur NTT Kritisi Puan Maharani Baca Ikrar Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Namun ia juga berujar bahwa vaksin modern memiliki efikasi yang tinggi, sehingga kurang nyaman dan karena boster maka pasti ada sedikit tidak nyaman. Menurutnya, akibat ini juga banyak nakes yang belum mendapat vaksin ketiga atau boster.
Messe menerangkan, sisa vaksin moderna di daerah hanya tersisah sedikit dan dipastikan dalam waktu dekat akan habis jika ada percepatan pelaksanaan di lapangan.
Sementara itu, vaksinasi dosis I bagi masyarakat di NTT hingga saat ini baru mencapai 31 persen sementara dosis II berada di kisaran 20 persen. Antusias masyarakat yang menurun disebut menjadi pemicu lambatnya cakupan vaksinasi di NTT.
Kepala dinas Kesehatan NTT, Messe Ataupah, Senin 4 Oktober 2021, mengatakan, salah satu wilayah dengan cakuaon rendah yaitu kabupaten Malaka. Penyebabnya adalah, Pemda setempat tidak memiliki anggaran jemput vaksin di Dinkes NTT tidak tersedia.
Baca juga: Simak Pesan Kadis PK NTT Linus Lusi Buka Workshop di SMKN 1 Ile Ape Lembata
"Mereka tidak mau pake nyicil seperti tempat lain, kita harus bagi rata. Mereka tidak mau, katanya biaya untuk ambil vaksin tidak ada," kata Messe.
Dia menjelaskan, pola pada daerah lain juga dilakukan demikian sama dengan membagi jumlah vaksin di Dinkes NTT, untuk semua kabupaten dengan merata.
Dinas kesehatan (Dinkes) NTT meminta agar Pemkab setempat bisa mengalokasikan anggaran untuk menjemput vaksin dari Dinkes provinsi NTT.
"Vakisn ada, bukan tidak ada. Tapi karena terbatas maka harus dibagi rata," ucapnya.
Baca juga: Kejati NTT Sita Uang Rp 17,3 Miliar dari Kasus Korupsi Hypermart Store
Pihaknya juga meminta untuk pelaksanaan vaksinasi bisa menyasar hingga ke desa-desa dengan skema jemput bola. Antusias warga yang menurun, kata Messe, harus dibangkitkan kembali.
Sejauh ini, stok vaksin yang dimiliki Dinkes provinsi NTT masih aman dan akan mendapat tambahan lagi 90 ribu vial dari kementrian kesehatan dalam waktu dekat ini.
Dinkes provinsi NTT juga mendapat tambahan vaksin jenis frizer berjumlah 13 ribu dosis. Vaksin itu saat ini masih digunakan dalam wilayah kota Kupang karena mengingat tempat penyimpanan vaksin jenis ini harus disiapkan dengan betul.
Bantuan yang tiba pada pekan kemarin itu, memiliki suhu penyimpanan dibawah 20 derajat celcius, sehingga saat ini masih digunakan dalam wilayah Kota Kupang. Nantinya, vaksin ini diberikan bagi pelajar.
Baca juga: Kunjungi NTT, Wamenag RI Ingatkan Vaksinasi, Moderasi Beragama dan Transformasi Digital
Untuk Kota Kupang, menurut Messe, masih menjadi wilayah dengan cakupan vaksinasi tertinggi. Hal ini karena Pemkot terus dibantu semua pihak untuk percepatan vaksinasi.
Setidaknya ada empat jenis vaksin yang digunakan di NTT, antara lain Sinovac Astreazeneca, moderna, dan frizer.
Dia beharap pelaksanaan vaksinasi di daerah bisa dilakukan percepatan serta bisa menganggarkan untuk menjemput vaksin di Dinkes NTT. Messe mengaku belum bisa menargetkan vaksin dosis I selesai hingga kapan, dengan rendahnya antusias warga ini.
Kabid Pelayanan Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil NTT, Emma Simanjuntak menjelaskan capaian vaksinasi dosis pertama di NTT sampai saat ini adalah 31,46 persen (1.205.288 orang).
Baca juga: Gubernur NTT Berharap NTT Segera Bangun Laboratorium Kesehatan Hewan
Dosis kedua, 15,67 persen (600.256 orang) dan dosis ketiga,booster khusus nakes capai 60,97 persen. Total sasaran vaksinasi di NTT adalah 3.831.439 orang. Kabupaten yang capainnya masih rendah adalah Malaka, TTS, Flores Timur, Alor dan Ende.
"Kita terus mendorong dan memberi support kepada Kabupaten yang masih rendah untuk percepatan-percepatan. Sepanjang vaksin yang kita dapat dari Kementerian Kesehatan banyak, tidak ada masalah," ucapnya.
"Kita dari Dinas kesehatan NTT, begitu vaksin tiba, dalam tempo dua tiga hari, langsung kita distribusikan ke Kabupaten/Kota. Kita tetap optimis untuk tingkatkan capaian vaksin ini," jelas Emma Simanjuntak.