Berita Manggarai Barat

Harga Minyak Goreng dan Cabe Rawit Melambung di Labuan Bajo

Tim terpadu pemantau harga Pemerintahan Kabupaten Manggarai Barat menemukan kenaikan harga minyak goreng dan cabe rawit di pasaran Labuan Bajo.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/GECIO VIANA
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Manggarai Barat, Frans Sukur. 

Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM,Gecio Viana

TRIBUN FLORES.COM,LABUAN BAJO-Tim terpadu Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menemukan harga minyak goreng di Labuan Bajo mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir.

Peninjauan harga ke sejumlah pasar di Labuan Bajo, tim terpadu menemukan penyebab kenaikan harga minyak goreng karena di daerah itu tidak memiliki agen atau distributor minyak goreng.

"Kami diperintahkan pak wakil bupati dan kami dengan tim terpadu yakni ketahanan pangan dan dinas peternakan turun ke lapangan terkait dengan harga. Kami dapatkan sembako yang mahal itu adalah pertama minyak goreng, minyak goreng itu ada yang Rp 98 ribu, ada yang Rp 105 ribu ukuran 5 liter. Setelah kami cek, memang karena kita tidak memiliki agen, dan harga itu memang dari pusat, argumentasi yang saya dapatkan. Minyak goreng diekspor ke luar," kata Kepala Dinas Perindagkop, Frans Sukur, Senin 27 Desember 2021.

Temuan itu telah dilaporkan kepada Wakil Bupati Mabar, dr Yulianus Weng, dan selanjutnya diupayakan untuk adanya distrubutor minyak goreng di Labuan Bajo.

Baca juga: Vaksinasi Covid19 Manggarai Barat Capai 79,2 Persen Diapresiasi Kapolda NTT

Sementara harga telur pun mengalami kenaikan, namun diperkirakan akan turun karena distribusi telur yang tinggi pada pekan ini. Kenaikan kebutuhan masyarakat juga terjadi pada minyak tanah. Menurutnya, kenaikan harga terjadi pada tingkat pengecer.

Pihaknya pun tidak menemukan adanya kenaikan cabe rawit di Labuan Bajo. Ia mengatakan agar hal tersebut ditanyakan kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Mabar.

Diberitakan sebelumnya, harga minyak goreng dan cabe rawit di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat terus meroket, Rabu 22 Desember 2021.

Pedagang di Pasar Rakyat Batu Cermin, Maxi (48) mengaku kedua kebutuhan pokok masyarakat itu dari waktu ke waktu semakin tinggi.

"Kenaikan minyak goreng sangat terasa, minyak goreng 1 liter saat ini Rp 23 ribu. Dulu kami jual Rp 17 ribu. Ukuran 2 liter saat ini Rp 45 ribu, kalau dulu Rp 40 ribu. Sekarang kami beli minyak goreng di alfamart, baru jual kembali supaya bisa untung," kata Maxi.

Baca juga: Kasus Bunuh Diri Pjs Kades di Mabar, Dugaan Kuat Minum Racun Pembasmi Hama

Kenaikan signifikan, kata Maxi, terjadi pada komoditas cabe rawit yang harganya melambung tinggi hingga Rp 75 ribu per kilogram.

"Kalau 2 sampai 3 minggu lalu kami masih jual Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu, harga tinggi sekali," jelasnya.

Pihaknya berharap, agar ada intervensi dari pemerintah agar tidak terjadi kenaikan komoditas dan kebutuhan masyarakat, terlebih menjelang natal dan tahun baru.

"Ini dikeluhkan pembeli, karena mereka kaget harganya terus naik," ungkapnya.

Naiknya harga komoditas cabe juga disampaikan pedagang lainnya, Kalisom (50), cabe rawit yang dijualnya meroket hingga Rp 80 ribu per kilogram.

Baca juga: Mengaku Densus 88, Warga Manggarai Barat Dianiaya Anggota Polisi, Ini Klarifikasinya

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved