Berita Manggarai Barat
Pemkab Manggarai Barat Dukung Pembentukan BNNK di Labuan Bajo
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menyambut baik kehadiran Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) di Labuan Bajo.
Moda transportasi yang digunakan yakni melalui kapal laut dan paket shabu-shabu diterima para pelaku di Labuan Bajo.
"Khusus untuk kasus keempat menggunakan jasa pengiriman," jelasnya.
Dijelaskan, keempat kasus narkoba telah sampai pada tahap pelimpahan ke Kejaksaan Mabar.
Menurutnya, adanya pengungkapan kasus ini, menunjukkan Labuan Bajo sebagai kota pariwisata rentan peredaran narkoba.
Baca juga: Pelaku Penimbunan Minyak Tanah di Manggarai Barat Belum Ditetapkan Tersangka
"Kita sangat rentan, walaupun pandemi Covid-19 tetap berjalan dan terungkap. Itu yang terungkap, kami prediksi cukup rawan," katanya.
Diakuinya, Kabupaten Mabar merupakan pintu masuk baik laut dan udara. Selain itu, terdapat juga dermaga rakyat yang menjadi rute penyebaran narkoba.
Menurutnya, 'perang' terhadap peredaran narkoba tidak hanya pada penindakan oleh kepolisian, namun kerja sama dan koordinasi stakeholder.
AKP Simpronius Naro berharap, perlu adanya badan khusus penanganan narkoba yakni Badan Narkotika Nasional (BNN) tingkat kabupaten.
"Jadi harus ada campur tangan pihak lain, tidak bisa sendiri, terlebih dalam hal pencegahan karena itu penting. Kita belum ada Badan Narkotika Kabupaten, saya pikir sudah seharusnya ada di sini," ujarnya.
Baca juga: Bupati Manggarai Barat Apresiasi Pengungkapan Kasus Penimbunan Minyak Tanah
Sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), tentunya akan banyak wisatawan yang masuk ke Labuan Bajo, hal ini pun berpotensi untuk terjadinya peredaran narkoba.
"Terlebih ini daerah wisata premium, apalagi nanti dalam situasi normal maka akan ramai wisatawan yang berdatangan. Jadi, kemungkinan dengan ramainya wisatawan, narkoba pun ramai masuk. Buktinya masih pandemi Covid-19 kami dapat 4 kasus sejak Januari hingga Juni," katanya.