Aksi Tak Senonoh di Matim
Bocah Disabilitas di Manggarai Timur Jadi Korban Aksi Tak Senonoh, Ini Kata Yayasan Mariamoe Peduli
Korban diketahui merupakan penyandang disabilitas, Tuna Runggu Wicara (tidak bisa bicara dan tidak bisa mendengar).
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo
TRIBUNFLORES, BORONG - Seorang bocah tiga tahun di Kecamatan Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur menjadi korban aksi tak senonoh.
Korban diketahui merupakan penyandang disabilitas, Tuna Runggu Wicara (tidak bisa bicara dan tidak bisa mendengar).
Terduga pelaku adalah, I (20) yang merupakan tetangga korban.
Praktisi Psikologi Yayasan Mariamoe Peduli (YMP), Albina Redempta Umen, menjelasakan tren kekerasan pada anak akan cenderung naik pasca pandemi Covid-19, termasuk aksi tak senonoh, bunuh diri, kriminalitas anak dan lain-lainnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Pria di Manggarai Timur Diduga Lakukan Aksi Tak Senonoh Terhadap Bocah Disabilitas
Menurut Albina, hal ini menjadi subur karena ada stress sosial yang akut selama masa pandemi ini. Pencetusnya bisa karena ekonomi, teknologi, pemutusan hubungan kerja, atau frustrasi.
Karena itu, kata Albina, maka perlu ada kanal-kanal baru untuk penyaluran stres-stres ini.
Maka recovery sosial harus didesain secara komunal agar proses pemulihan menjadi cepat.
"Psikologi masyarakat mengalami gangguan yang serius dampak dari perubahan iklim sosial saat pandemi. Penyaluran karena gangguan-gangguan ini harus dicarikan ruangnya, supaya tidak membabi buta dan liar. Jadi bunuh diri, tindakan asusila dan lain-lainnya adalah dampak dari stress yang mencari jalan keluar sendiri dan cenderung didasari frustrasi,"tutupnya.
Theresia Geram
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Manggarai Timur, Ny Theresia Wisang Agas mengecam keras pelaku kekerasan terhadap seroang bocah disabilitas di Manggarai Timur.
Ny Theresia sangat geram dan mengutuk keras terhadap pelaku pemerkosaan.
"Ini betul-betul biadap. Apapun alasannya pemerkosaan terhadap anak, apalagi anak disabilitas, ini adalah kejahatan pada kemanusiaan, dan merendahkan martabat kita sebagai manusia,"tegas Theresia Wisang kepada TRIBUNFLORES.COM, Minggu 6 Frebuari 2022.
Baca juga: Bocah Disabilitas di Matim Jadi Korban Aksi Tak Senonoh, Ini Respon Bupati Manggarai Timur
Theresia mengingatkan pihak kepolisian serius menangani kasus-kasus begini, supaya tidak jadi preseden buruk dan orang menganggap persoalan ini bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan.