Berita Lembata

LSM Barakat Beberkan Masalah Benih dan Pupuk Tidak Adaptif di Tanah Lembata

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barakat punya keprihatinan tersendiri melihat pemerintah terus mendatangkan benih dan pupuk dari luar Lembata. 

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/RICKO WAWO
LSM Barakat menginisiasi pertemuan dengan anggota DPRD Lembata, Sabtu, 26 Februari 2022, di Moting Ema Maria, Lamahora, Kota Lewoleba. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Barakat punya keprihatinan tersendiri melihat pemerintah terus mendatangkan benih dan pupuk dari luar Lembata. 

Direktur LSM Barakat, Benediktus Bedil menerangkan bahwa mendatangkan benih dan pupuk dari luar berdampak buruk pada perubahan pola tanam petani. 

"Kebijakan datangkan benih sangat berpengaruh pada perubahan iklim karana mengubah pola tanam," katanya saat ditemui di Lewoleba, Selasa, 1 Maret 2022. 

Dia menyebutkan benih yang berasal dari luar tidak adaptif dengan kondisi tanah di Lembata. Para petani sebenarnya sudah memiliki benih khas Lembata yang adaptif dan tahan lama. Benih ini biasanya mendapat perlakuan khusus dari petani dengan ritual dan kepercayaan masyarakat. Misalnya dengan menjaga benih tersebut sepanjang malam sebelum ditanam keesokan harinya.

Baca juga: 11 Desa di Flotim dan Lembata Terima Program Pompa Hidran dari Kodim 1624 Flores Timur

"Kalau benih dari luar langsung ditanam saja dan biasanya kalau simpan lama dia rusak," ungkap Benediktus. 

Hal yang sama juga pada pupuk. Dia menyarankan supaya anggaran pemerintah itu diarahkan kepada petani untuk memperbanyak pupuk lokal yang ada di Lembata. Mendatangkan pupuk dari luar hanya menyebabkan tanah menjadi tidak subur lagi karena membunuh mikroba-mikroba yang berfungsi menyuburkan tanah.

"Pembangunan pemerintah itu project oriented, bukan people oriented. Pemda seharusnya fasilitasi petani untuk buat pupuk, supaya uang untuk petani saja bukan kirim keluar," ujarnya.

"Pupuk dari luar bikin tanah jadi keras dan kemungkinan tanah tidak subur lagi," urainya.

Baca juga: BREAKING NEWS : 2 Pasien Covid-19 di Lembata Meninggal Dunia

Untuk mengupayakan isu lingkungan masuk dalam prioritas anggaran pemerintah telah dibentuk pula Sekretariat Bersama (Sekber) Non Government Organization (NGO) dengan pemerintah daerah Kabupaten Lembata.

"Kalau Sekber ini jalan baik maka kita bisa pengaruhi pemerintah di ranah kebijakan," kata dia.

Tujuan adanya sekretariat bersama ini ialah supaya pemda dan NGO bekerja sama.  Hampir semua LSM kerja untuk isu perubahan iklim. Perubahan iklim jadi prioritas.

Berita Lembata lainnya 


 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved