Berita Maumere
Ibu Hamil Melahirkan di Atas Perahu, Warga Kojadoi Minta Bangun Puskesmas
Majiani mengungkapkan, salah satu kekurangan di desa mereka adalah minimnya akses pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Pulau Kojadoi merupakan Desa wisata di Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka.
Wilayah ini dapat dikunjungi dengan menggunakan kendaraan laut, seperti perahu dan kapal-kapal lainnya. Karena memang, letaknya cukup jauh dari jantung Kota Maumere.
Warga Kojadoi, Majiani, mengungkapkan, jarak tempuh dari Maumere ke Desa Kojadoi menggunakan kapal sekitar 2 jam perjalanan.
Baca juga: Syamsudin Senang Ikut Vaksin Massal Muhammadiyah di Desa Wisata Kojadoi Sikka
"Salah satu hal yang menjadi keluhan warga di sana adalah minimnya pelayanan kesehatan," demikian kata Bendahara Desa Kojadoi, Majiani, saat diwawancarai TribunFlores.Com, Senin 14 Maret 2022.
Majiani mengungkapkan, salah satu kekurangan di desa mereka adalah minimnya akses pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas.
"Kami disini kekurangan pelayanan kesehatan, kita mau berobat saja harus menempuh jarak yang cukup jauh, yakni di Puskesmas Teluk, yang dapat ditempuh menggunakan kapal motor," ujarnya.
Bahkan katanya, ada ibu hamil asal desa Kojadoi pernah melahirkan di atas perahu, karena jarak tempuh puskesmas yang jauh.
"Pernah itu ada ibu hamil, yang melahirkan diatas perahu, kalau soal pelayanan kesehatan kami disini masih kurang," tuturnya.
Baca juga: Derita OGDJ Manggarai Barat, Ditinggal Suami, Dipasung 24 Tahun dan Tidur Beralas Papan
Oleh karena itu harapan Majiani, pihak pemerintah dapat membangun fasilitas kesehatan berupa Puskesmas disekitar wilayah mereka.
"Kita berharap pemerintah dapat bangun puskesmas di sini supaya kita jangan pergi jauh-jauh,"ungkapnya.
Sementara warga lainnya, Sam, menjelaskan Desa Kojadoi kini masi
Akhir-akhir ini Desa Kojadoi menjadi pusat perhatian publik lantaran pesona jembatan batunya yang memikat jika dipandang dari atas bukit purba sekitar kompleks pemukiman warga Kojadoi," ujar Sam.
Kata Sam, turap dengan panjang 680 meter, lebar 3 meter, tinggi 3 meter maupun sebagian 3 setengah meter sering disebut oleh warga dari luar wilayah Kojadoi dengan nama "jembatan asmara".