Berita Sikka

Wabup Sikka Berbagi Gagasan Kepemimpinan dalam LKTD OMK di Paroki Katedral Maumere

Menurut Wabup Simon, kaderisasi adalah proses sistematis untuk mempersiapkan, mendidik, dan menempatkan

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-HUMAS PROKOPIM SIKKA
FOTO - Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) yang berlangsung di Aula Paroki Katedral Keuskupan Maumere, Sabtu 6 September 2025. Kegiatan ini diikuti oleh Orang Muda Katolik (OMK) dan Ormas Generasi Muda Katolik, dan berlangsung selama dua hari, yakni 5 hingga 6 September 2025. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) yang berlangsung di Aula Paroki Katedral Keuskupan Maumere, Sabtu 6 September 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh Orang Muda Katolik (OMK) dan Ormas Generasi Muda Katolik, dan berlangsung selama dua hari, yakni 5 hingga 6 September 2025.

Dalam materinya, Wabup Simon menekankan tiga poin penting sebagai fondasi utama dalam membangun organisasi yang tangguh dan berkelanjutan, yaitu: Kaderisasi, Kepemimpinan, dan Pengambilan Keputusan.

Menurut Wabup Simon, kaderisasi adalah proses sistematis untuk mempersiapkan, mendidik, dan menempatkan individu-individu potensial (kader) dalam posisi strategis di masa depan.

 

Baca juga: Momen Mahasiswa Pendemo Ajak Bupati dan Wabup Ende Berjemur Panas, Tadi di Dalam Sudah Rasakan AC

 

“Kaderisasi mencegah kekosongan kepemimpinan, memastikan keberlanjutan visi dan misi organisasi, serta menciptakan talent pool yang siap memikul tanggung jawab lebih besar,” ujar Wabup Simon.

Ia juga menambahkan bahwa kaderisasi yang baik membantu organisasi mempertahankan kader terbaik dengan memberikan jalur karier yang jelas dan motivasi untuk berkembang.

Kepemimpinan yang Relevan dan Inspiratif

Dalam konteks kepemimpinan, Wabup Simon menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus mampu menginspirasi, mengarahkan dan memotivasi anggotanya untuk mencapai tujuan bersama.

Ia memaparkan lima gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan sesuai konteks dan situasi:

- Demokratis, yang melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan

- Otoriter, yang bersifat top-down

- Transformasional, yang menekankan inovasi  

- Perubahan berbasis sistem imbalan dan hukuman; 

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved