Berita Maumere
Kisah Perempuan Sikka, Hidupi Keluarga dari Tenun Ikat
Usahanya sebagai pengrajin tenun ikat sudah ia geluti selama beberapa tahun, dan itu sudah menjadi pekerjaan pokoknya.
Warga lainnya, Veronika Tata (47) yang juga seorang pengrajin tenun ikat menyampaikan suka dukanya menjalani pekerjaannya sebagai pengrajin tenun ikat motif Maumere.
"Harga tenun ikat sejauh ini belum stabil, sebab karena kebutuhan ekonomi yang mendesak kami harus rela menjual dengan harga murah, Rp. 400.000 sampai Rp. 500.000 saja sedangkan harganya sebenarnya Rp.600.000,"ujarnya.
Baca juga: Pater Bard Kurt Dikuburkan di Mataloko, Ini Daftar Misionaris SVD yang Dikuburkan di Kemah Tabor
Oleh karena itu, Veronika Tata mengharapkan pemerintah Kabupaten Sikka dapat membantu para pengrajin tenun dengan memberikan benang maupun obat celup sehingga pekerjaan mereka bisa lebih baik.
"Saya harap pemerintah dapat membantu kami memberikan benang maupun obat celup," ujarnya. (Cr1).