Berita Manggarai Barat
Kematian Wisatawan di Labuan Bajo, BPOLBFGagas Informasi Riwayat Kesehatan Wisatawan
Direktur Utama BPOLBF,Shana Fanita mengatakan munculnya kasus kematian wisatawan maka diperlukan informasi riwayat kesehatan pelaku wisata.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Gecio Viana
TRIBUNFLORES.OM, LABUAN BAJO- Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina mengucapkan duka mendalam kematian dua wisatawan usai berwisata di Pulau Padar kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). Kedua wisatawan itu yakni, R. Assuri A. Widianto (63), dan Edy Saputra Sitepu (47) meninggal pada Jumat 18 Maret 2022.
Muncul kasus kematian ini, Shana Fatina, mengatakan keamanan dan kenyamanan berwisata harus menjadi prioritas. Meninggalnya wisatawan yang berulang, lanjut Shana, menjadi catatan penting ke depan diperlukan adanya informasi riwayat kesehatan untuk pelaku wisata di Labuan Bajo.
"Selama ini, ketentuan riwayat kesehatan ini baru diberlakukan untuk wisatawan diving. Kita sedang diskusikan kemungkinan mekanismenya untuk terintegrasi dengan pelayanan ke wisatawan. Kami kerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Syahbandar dan Balai TNK. Untuk dapat masing-masing pihak mengoordinasikan sesuai kewenangnya masing-masing," kata Shana, Selasa 22 Maret 2022.
Shana menjelaskan, saat ini seluruh kapal wisata dan tour agent/tour operator sedang dalam proses untuk diwajibkan memiliki sertifikat basic safety training (BST), sehingga dapat menangani kedaruratan langsung di lapangan.Pada bulan Mei 2022, tanpa dokumen ini kapal tidak diijinkan berlayar.
Baca juga: Residivis Pencuri 12 Handphone Diciduk Polres Manggarai Barat
Sementara untuk penanganan kedaruratan instansi, lanjut Shana, pihaknya memiliki WhatsApp Group (WAG) khusus untuk percepatan koordinasi lintas instansi.
"Saat ini juga kesiapan armada, dibantu lintas sektor sudah tersedia di Labuan Bajo. Untuk Pustu di Komodo juga akan ditingkatkan sehingga dapat menangani kedaruratan lebih segera, khususnya untuk kejadian di TNK," jelasnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan produk asuransi khusus untuk berwisata selama tujuh hari di Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur. Terobosan ini dapat menjadi antisipasi kenyamanan saat wisatawan berkunjung ke berbagai destinasi wisata.
Namun demikian, ia juga meminta kerja sama para wisatawan dan pelaku usaha, agar menyadari kondisi kesehatan dan melaporkan bila kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan wisata.
Baca juga: Pemuda Manggarai Barat Simpan 0,70 Gram Shabu-Shabu
"Sama-sama aware (menyadari) terhadap kondisi kesehatan, tidak memaksakan, dan juga segera memberi info petugas apabila ada gejala yang dirasakan. Iklim Labuan Bajo memang agak berbeda, kelembaban berbeda, pencahayaan matahari dan lain-lain. di musim cuaca ekstrem seperti sekarang, akan sedikit banyak berdampak ke kesehatan," katanya.