Berita Lembata

Kolang-Kaling Karya Anak Muda Desa Tubuk Rajan, Rambah Pasar Lewoleba, Kupang sampai Makassar

Desa Tubuk Rajan, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata merupakan salah satu wilayah penghasil buah enau di Lembata.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/RICKO WAWO
Kelompok Karang Taruna Desa Tubuk Rajan,Kecamatan Atadei mengolah buah enau menjadi kolang kaling, Selasa, 29 Maret 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Desa Tubuk Rajan, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata merupakan salah satu wilayah penghasil buah enau di Lembata. Namun selama ini potensi komoditi tersebut belum dimanfaatkan maksimal. 

Karang Taruna Desa Tubuk Rajan melakukan inovasi memproduksi buah enau menjadi kolang kaling, salah satu bahan baku membuat es buah dan kolak. Kini, mereka mulai berpikir untuk mengembangkan potensi yang ada menjadi usaha ekonomi kreatif khas anak muda Tubuk Rajan. 

Produksi kolang kaling oleh anak muda didampingi secara langsung oleh Ketua BPD Tubuk Rajan, Martin Lamak dan penyuluh pertanian Ronal Ladjar. 

Sekitar 40-an anak muda yang tergabung dalam kelompok karang taruna sekaligus orang muda Katolik (OMK). Ada yang lulusan sarjana, tamatan SMA, guru honor, dan anak muda yang baru pulang merantau.

Baca juga: 1.895 Anak Stunting di Lembata Butuh Uluran Tangan

Pada hari Selasa, 29 Maret 2022, puluhan anak muda yang dinamai Guntur (Generasi Utusan Tubuk Rajan) antusias mengolah buah enau menjadi kolang kaling yang kemudian dicampur dalam es buah. Tiga tandan enau dipetik langsung di hutan, kemudian buahnya dibersihkan, diolah hingga menghasilkan es buah yang bernilai ekonomis. Minuman dari buah-buahan segar seperti buah naga, advokat dan nanas itu pun laris dijual. Sebanyak 60 gelas es buah dibeli oleh masyarakat Tubuk Rajan, desa sekitar dan dijual ke Kota Lewoleba. 

Ronal Ladjar, berujar produksi kolang kaling adalah bagian dari pemberdayaan ekonomi anak muda di desa yang selama ini belum punya pekerjaan tetap. 

Menurut dia, produksi bahan baku es buah dan kolak ini cukup menjanjikan karena permintaan kolang kaling cukup tinggi di Kota Lewoleba, bahkan bisa dikirim sampai ke Kupang dan Makasar. Permintaannya makin tinggi menjelang bulan puasa umat Islam. 

"Selama saya masih tugas di Tubuk Rajan ini jadi tanggungjawab saya dampingi mereka. Mereka sebagai taruna tani. Selama musim panas kita akan tetap produksi karena enau sangat banyak di sini," katanya.

Baca juga: 16.500 PKL, Warung dan Nelayan di Lembata Terima Bantuan Tunai Rp 600 Ribu

Omi Wuwur (20), pemuda Tubuk Rajan, bangga karena bisa menghasilkan produk kolang kaling. 

"Awalnya tidak sadar karena barang barang kita lihat biasa tapi ternyata bernilai ekonomis. Kami sangat senang dan ingin lanjutkan usaha ini," katanya.

Dia harap pemerintah desa ikut mendukung anak muda dengan modal usaha.

Kepala Desa Tubuk Rajan, Gabriel Weka Ujan, memberikan dukungan penuh kepada anak muda di desanya dalam mengembangkan usaha kolang kaling. Dia justru mendorong mereka meningkatkan produktivitas usaha ekonomi kreatif seperti itu. Bahkan, dia menjanjikan untuk memberikan modal usaha di masa mendatang.

"Banyak rencana untuk pendampingan anak muda termasuk anyaman dari bambu. Tinggal saja pelatihan dan keinginan anak-anak muda untuk berkarya," pesan Gabriel. 

Berita Lembata lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved