Berita Kabupaten Kupang

Tragis!Jembatan Roboh di Amarasi Kupang, Ayah dan Anak Meninggal  

Dua warga Desa Nek Baun,Kecamatan Amarasi Barat,Kabupaten Kupang meninggal dunia terperosok ke dalam lubang akibat jembatan roboh, Kamis 31 Maret 2022

Editor: Egy Moa
ISTIMEWA
Korban musibah jembatan roboh di Desa Nek Baun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Kamis 31 Maret 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ryan Tapehen

TRIBUNFLORES.COM,OELAMASI– Tragis!Dua warga Desa Nek Baun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Pulau Timor, Provinsi NTT, Kamis 31 Maret 2022 meninggal dunia  terperosok akibat Jembatan Totgom roboh. Kedua korban tewas teridentifikasi ayah dan anak Melaton Tiran (56),  dan putrinya Desi Yani Tiran (24).

Kapospol Amarasi Barat, Aipda Imanuel L Hangge menyampaikannya melalui pesan WhatsApp (WA) yang diterima wartawan di Oelamasi, Kabupaten Kupang, Kamis 31 Maret 2022.

Ia mengatakan, anggota keluarga korban, Yaner Kasmetan (43) mendapat informasi kedua korban  warga RT 04 RW 02, Dusun I Desa Nek Baun telah pulang dari kebun menuju rumah mengendarai sepeda motor Honda Supra X DH 2638 BZ.

Namun hingga malam menjelang keduanya belum kunjung sampai di rumah. Sekitar  pukul 19.00 Wita, isri  Melaton, Fince Heldatinenti (51) mencari tahu keberadaan suami dan anaknya ke anggota keluarga terdekat yang diketahui bersama-sama beraktifitas di kebun.

Baca juga: Kejati NTT Temukan Indikasi Korupsi Proyek Rumah MBR Senilai 2 Miliar di Kabupaten Kupang

JEMBATAN ROBOH
Jembatan roboh di Desa Nek Bauk, Kabupaten Kupang, Kamis 31 Maret 2022.

Pada pukul 22.00 Wita, sang istri beserta pemerintah desa  mencari Melaton dan Desi membuahkan hasil. Mereka  mendapati Jembatan Totgom roboh  kemudian menelusurinya dan menemukan sepeda motor yang digunakan kedua korban.

Tubuh Desi,  berada sekitar 2 Km dari lokasi jembatan roboh. Kemudian menemukan mayat Melaton sekitar 3 Km.

Setelah menemukan, lanjut Imanuel, warga mengevaskuasi kedua korban ke rumah duka di RT 04 RW 02 Desa Nek Baun.

Kapolsek Amarasi, Iptu Jony Sogeng  membenarkan musibah itu dan anggotanya sudah berada disana. Dia menjelaskan penyebab runtuhnya jembatan tersebut  karena usia jembatan yang sudah tua.

"Untuk sementara diduga jembatannya sudah tua dan pengaruh curah hujan yang banyak sehingga roboh," jelas Jony.

Dia menjelaskan dua korban tersebut saat polisi tiba mereka sudah dievakuasi sendiri oleh keluarga dan masyarakat setempat. Kecelakaan tersebut murni musibah dan mereka juga tidak menerima pengaduan masyarakat terkait jembatan runtuh tersebut.
 

Berita Kupang lainnya
 
 

 
 
 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved