Berita Maumere

Bicara Kekerasan Seksual terhadap Anak di Sikka, Fransiskus: Jaga Ami, Diri Ami, Megu Ami

Fransiskus menyampaikan, kekerasan seksual itu ada dan terjadi pada anak-anak di Kabupaten Sikka.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / NOFRI FUKA
BERBICARA - Fransiskus (baju hitam) sedang berbicara di Gedung SCC Maumere, Kelurahan Kota baru, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Senin 4 April 2022. 

Terakhir ia berharap, semoga kedepannya, pemerintah, Gereja, dan masyarakat saling merangkul demi kepentingan anak-anak di Kabupaten Sikka.

Aktifkan SEKAMI dan SEKAR

Sebelumnya, Fransiskus mewakili Forum Anak Sikka meminta agar Gereja mengaktifkan wadah Serikat Kepausan Anak Misioner Indonesia (SEKAMI) dan Serikat Kepausan Remaja (SEKAR).

Hal ini diperuntukkan supaya dapat membantu mengatasi kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di wilayah Kabupaten Sikka ini.

Sebab data yang terhimpun, dari 160 anak di Sikka, 48 % diantaranya telah mengalami kekerasan seksual.

Hal itu ia sampaikan dalam acara Musrembang RKPD Kabupaten Sikka 2023, di Gedung SCC Maumere, Senin 4 April 2022.

Fransiskus menyampaikan realitas kekerasan terhadap anak di Sikka yang harus diatasi.

Menurutnya, kekerasan seksual itu ada dan terjadi pada anak-anak di Kabupaten Sikka. Umumnya dilakukan oleh teman sebaya, melalui Medsos maupun secara langsung.

Tempat-tempat seperti rumah, sekolah, tempat wisata, tempat umum, di atas kendaraan, semak-semak dan lingkungan sekitar serta kos saat ini menjadi tempat yang tidak aman bagi anak-anak.

"Dampak kekerasan seksual pada kami adalah merasa benci kepada orang lain, trauma, syok, sulit bersosialisasi, sakit kepala, ingin bunuh diri, susah tidur, sakit atau nyeri di area sensitif," ungkapnya.

Baca juga: Atasi Kekerasan Terhadap Anak di Sikka, Fransiskus Minta Aktifkan SEKAMI dan SEKAR

Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, Fransiskus meminta supaya Gereja mengaktifkan kembali wadah SEKAMI dan SEKAR di Maumere.

"Kami perlu dan harus dibekali dengan pendidikan seksualitas yang memadai baik di rumah, sekolah dan gereja. Orang tua, guru, pendamping SEKAMI atau SEKAR, diharapkan terlibat dalam memberikan pendidikan seksualitas terhadap anak," ujarnya.

Ia juga berharap, orang tua harus aktif, mendorong anak terlibat dalam organisasi untuk pengembangan bakat dan minat.

Selain itu, pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama dalam mengatasi kekerasan seksual terhadap anak.(Cr1).

Berita Maumere lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved